"Bel, duduk."Dion mendudukkan Bela di tepi kasur.
Bela nurut dan mulai duduk disana. Kamar itu kini dipenuhi suara sesenggukan Bela. Ya wanita itu masih menangis tapi tidak separah tadi. Itu berkat Dion yang menenangkannya.
Dion di sini berada di posisi netral. Tapi yang diprioritasin sekarang hanyalah Bela. Dia hanya ingin bumil itu tenang dan tidak menangis lagi. Dan jangan tanyakan dirinya apakah emosi atau tidak, jelas dia emosi pada Raka. Bagaimana bisa seorang suami seperti Raka membiarkan istri yang sedang hamil menangis bahkan sampai meluruh di lantai tapi dibiarkan begitu saja.
"Apa yang sebenarnya terjadi, hingga dia membuat Bela begini?" tanya Dion dalam hati.
"Cuci muka gih sana. Mau aku antar?" Bela menggelengkan kepala.
Masih dalam keadaan diam dan sesenggukan, Bela berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka. Mengingat wajahnya sudah sembab sekali hingga pandangannya kabur sedikit.
"Sudah. Kamu istirahat aja," ucap Dion tanpa dibalas Bela.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com