Setibanya di rumah, bela langsung turun dan masuk kedalam rumah. raut mukanya yang cerah saat di ajak jalan ke café oleh raka kini sirna sudah.
Dan sekarang moodnya benar-benar jelek. Perasaannya kini campur aduk mulai sedih, malu, marah beradu jadi satu di hatinya. Matanya sedari tadi berkaca-kaca dan berusaha ia tahan selama perjalanan pulang dari café.
"Aku sedih dengan semua cacian makian Dona. Tapi hati ini lebih sakit ketika melihat mereka berpelukan."benak Bela langsung menuju meja makan untuk minum.
"Bel, gimana ceritanya?"Raka menghampiri bela yang sedang minum.
Bela mengehentikan minumnya karena airnya sudah tandas ia minum. Bukannya lega kini malah dadanya kembali sesak mendengar pertanyaan Raka barusan.
Bela menoleh dan menatap Raka dengan bingung campur sedih. Apa laki-laki itu tidak peka bila dirinya masih merasa sakit hati, melihat suaminya dipeluk wanita lain. sekalipun Raka sudah berusaha meolaknya tadi. tapi tetap saja bela masih marah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com