Raka memijat pelipisnya memikirkan semua masalah hidupnya. Sebenarnya tidak terlalu rumit juga, tapi setelah adanya masalah Bela tadi sore tambah membuat pikirannya jadi kalut. Ya dia terlalu mengkhawatirkan keadaan Bela apalagi dalam keadaan hamil anaknya.
"Arghhh."Raka menjambak rambutnya sendiri dengan kasar di teras belakang rumah sambil menatap langit yang gelap.
"Kak."panggil Bela dengan lirih yang dipunggungi Raka.
Raka memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam untuk merubah ekpresinya sebelum berbalik badan menatap istrinya. Takutnya nanti istrinya mengkhawatirkan keadannya sekarang yang sedang banyak pikiran. Dia tahu kalau Bela gampang khawatiran.
"Ada apa?"Raka membalikkan badannya dan bersikap seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Kak Raka ngapain disini sendirian?"Bela menghampiri Raka.
"Cari udara segar."Raka langsung menari nafas dalam-dalam meraup oksigen sebanyak-banyaknya di tengah hembusan angin malam yang dingin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com