Selepas kejadian semalam, Bela elbih memilih diam. Entah kenapa disa merasa sesakit ini ketika mengetahui suaminya berbohong padanya tadi malam.
"Apa aku udah mulai suka sama kak Raka?"batin Bela yang sudah terbangun dari tidurnya. Dia ingat selepas pergi dari ruang tengah meninggalkan suami dan kedua sahabat suaminya itu dia langsung tidur.
Seperti biasa, jam 5 pasti dia sudah bangun. Menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya. Meski perasaannya tengah marah karena kecewa sama Raka, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan kewajibannya untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Mau semarah apapun dia, tetap saja dia harus melaksanakan kewajibannya.
"Aku memang marah sama kamu. Tapi aku juga nggak bisa buat lupa sama kewajiban aku."Bela berdiri sambil mencepol rambutnya asal hingga beberapa helai rambutnya menjuntai bebas ke leher putihnya itu. Kemudian Bele menuju dapur.
"Hueeekkkhuekkk"baru saja mencicipi nasi goreng buatannya dia langsung muntah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com