"Halo kak, namaku Tang Wulin, aku datang untuk melapor." kata Tang Wulin dengan sopan.
Liu Yuxin sedikit terkejut melihat anak kecil di depannya itu, kelihatannya seperti berumur 11 atau 12 tahun, tetapi jika dia adalah siswa baru, maka ia memerlukan surat rekomendasi sekolah, dan disitu tertulis kalau ia hanya berumur 9 tahun.
Meskipun umurnya masih muda, tetapi penampilannya sangat cantik, benar, Liu Yuxin lebih suka menggunakan kata cantik untuk anak laki-laki dihadapannya, matanya besar, bulu matanya panjang dan itu membuatnya iri, wajahnya menunjukkan sedikit ekspresi kosong dan malu.
"Halo, aku Liu Yuxin, tingkat satu di Sekolah Menengah Atas Donghai, bertanggung jawab atas penerimaan siswa baru. Aku adalah kakak kelasmu. Kemarilah, pertama kau isi formulir dulu, kemudian tunjukkan surat rekomendasi sekolahmu."
Liu Yuxin memberikan Tang Wulin selembar kertas formulir.
Tang Wulin menarik napas untuk melegakan hatinya, lalu ia menatap kakak kelas di hadapannya, pakaian olahraga biru yang pas, rambut panjangnya yang dikuncir kuda, kulitnya putih, dengan leher yang ramping, penampilannya elegan dan anggun.
Liu Yuxin melihat Tang Wulin mengisi formulirnya, lalu membacanya, "Tang Wulin, sembilan tahun, lulus dari akademi dasar Hongshan, Kota Aolai. Ahli jiwa tingkat 11 bidang tanaman, jiwa petarung, rumput perak biru. Hah! Jiwa petarungmu itu rumput perak biru?"
Tang Wulin mengangguk.
Liu Yuxin tersenyum, "rumput perak biru berkultivasi sampai tingkat 11 di usiamu itu benar-benar sulit."
Tang Wulin tidak mendengar penghinaan yang seperti biasanya, sehingga membuat pandangan baiknya terhadap kakak kelasnya ini meningkat, ia menggaruk-garuk kepalanya dan berkata: "apakah kakak kenal dengan ahli jiwa yang memiliki jiwa petarung rumput perak biru?"
Liu Yuxin tersenyum dan berkata "iya! Sekolah kami memilikinya, dan itu bagus. Sebenarnya, ahli jiwa kami telah mengalami perkembangan keturunan dari beberapa puluhan ribu tahun lalu sampai sekarang, bagaimana bisa jiwa petarung itu sendiri tidak begitu penting pada zaman dulu, dengan menggunakan jelmaan maka itu bisa meningkat menjadi lebih baik. Selain itu, ketika kau mencapai tingkat tinggi kau akan sadar kalau ternyata jiwa petarung itu tidak begitu penting, yang penting ialah energi jiwa mencapai tingkat yang cukup, dan terdapat bakat alami dalam mesin baja. Setelah semuanya, adanya mesin baja ini dapat membuat jiwa petarung ahli jiwa berubah menjadi lebih kuat. Maka dari itu, adik harus belajar dengan baik. Nanti panggil saja aku "kakak"."
"terima kasih kakak kelas." Tang Wulin dengan tulus berterima kasih kepada kakak kelasnya yang cantik ini, perkataan kakak kelasnya itu membuat Tang Wulin gelisah pada pertama kalinya ia sampai di kota besar ini.
Liu Yuxin membaca surat rekomendasi sekolah Tang Wulin, ia mencap stempel, lalu ia kembalikan padanya, kemudian ia juga memberikannya sebuah piringan logam kecil.
"gantungkan piringan logam ini pada lehermu, ini adalah
tanda bukti bahwa kau bisa masuk dan keluar sekolah sebelum kau masuk sekolah, sesampainya di sekolah, kau masih harus melapor, dan kau akan menerima barang-barang kebutuhan. Bus jelmaan jiwa yang di ada dibelakang itu, tunggu sampai banyak orang, baru ia akan mengantarmu ke sekolah."
Tang Wulin sekali lagi mengucapkan terima kasih, membungkuk, lalu berjalan ke arah bus.
Seorang laki-laki, senior akademi Donghai di samping Liu Yuxin mendengus dan berkata: "Yuxin, apa yang kau katakan pada anak kampung itu? Menggendong begitu ransel besar, jiwa petarungnya juga rumput perak biru, yang berarti jiwa petarung tidak berguna, lagi pula tidak semua pemilik jiwa petarung rumput perak biru berhubungan darah dengan raja perak biru sekolah kita."
Liu Yuxin menatapnya, "jangan mendiskriminasi adik kelas itu. Ia umur 9 tahun dan bisa mengkultivasikan rumput perak birunya sampai ke tingkat ahli jiwa, bagaimana kau tahu kalau rumput perak birunya tidak ada hubungan darah dengan raja? Apakah kau tidak pernah mendengar "tidak boleh mengindimidasi anak miskin"? Mungkin, adik kelas cantik kita itu akan menjadi kebanggaan di masa depan."
Tang Wulin tidak mendengar perkataan ini, kalau ia dengar, sepertinya ia akan lebih memiliki perasaan baik pada kakak kelas perempuannya itu.
Bus akademi Donghai ini sangat luas, bisa menampung 50 orang, saat ini sudah ada beberapa orang, ada yang sebaya dengannya dan ada orang dewasa. jelas mereka itu adalah orang tua yang mengantarkan anaknya untuk melapor ke sekolah."
Tanda cemburu melintas di mata Tang Wulin, walaupun pikirannya itu lebih dari anak seusianya, tetapi tetap saja ia hanya anak berumur 9 tahun! Bagaimana mungkin ia tidak mengharapkan ayah dan ibunya mengantarnya ?
Ia duduk di dekat jendela, memandang kota asing ini dari luar jendela, ia memegang erat tasnya, enam tahun kedepan ia harus tinggal disini.
Ketika ia menemukan bus akademi Donghai, kecemasan dihatinya berkurang banyak, namun tetap saja ia masih bingung. Lingkungan yang asing, orang asing, membuatnya merasa tak berdaya.
Ia masih mengingat dengan jelas, apa yang dikatakan ayahnya sebelum ia meninggalkan keluarganya.
"Linlin, kau harus ingat, di dunia ini, orang yang bisa kau percaya dan andalkan hanya dirimu sendiri. Tidak peduli apapun rintangan apa yang akan kau temui, atau hal buruk yang akan kau temui, kau harus bertanya pada dirimu sendiri, apakah ini karena aku tidak cukup kuat."
Perkataan ini, untuk anak yang baru berusia 9 tahun, membuatnya terguncang, ia hanya bisa bersandar pada dirinya sendiri, dan harus meninggalkan ayah dan ibunya.
Kepalanya tertunduk memandang lingkaran perak berat yang tidak mencolok di pergelangan tangannya. Awalnya, ruang kelebihan dari lingkaran perak berat dapat menampung barang. Tapi karena selain membawa sepasang palu perak berat seribu tempa, ia juga membawa sebuah palu baja logam berat seribu tempa yang disuruh Mangtian. Lingkaran perak berat yang hanya berukuran satu per delapan meter persegi itu tidak bisa lagi menampung barang lainnya.
Ia menutup matanya lalu mengangkat semangatnya , Dalam hatinya Tang Wulin mengucapkan apa yang telah dijelaskan oleh ayah dan gurunya. Aku bisa melakukannya sendiri. Bibirnya tanpa sadar melengkung ke atas dan menunjukkan kepercayaan diri.
Ketika Tang Wulin wulin dalam limbung dan hendak tertidur, akhirnya bisnya mulai berangkat, Tang Wulin terbangun seketika, lalu melihat keluar mobil.
Bus itu sudah dipenuhi orang. Sepertinya semua orang tua membawa anak mereka. Hanya ia seorang yang sendirian.
Pemandangan di luar sendiri berubah, toko toko berdiri di jalan, kendaraan berlalu lalang, kota ini seperti telah dipenuhi oleh bau baja dan suasana yang mendesak. Semua orang di jalan tampaknya sangat sibuk, setidaknya lebih sibuk beberapa kali daripada kota Aolai.
Gedung-gedung tinggi berluncuran dari jendela bis, dan setelah 20 menit, bis ini berhenti di sebuah tembok yang tinggi.
"telah sampai di akademi, silahkan kalian semua turun." suara yang familiar datang dari depan, Tang Wulin melihat kakak kelasnya itu,Liu Yuxin, duduk di bangku paling depan, pada saat ini ia bangun dan menyapa para siswa dan orang tua yang hendak melapor.
Tang Wulin dengan cepat mengambil tasnya dan turun, ketika ia sedang berjalan ke depan, Liu Yuxin mengenali adik kelasnya yang mengesankan itu, "Tang Wulin, benarkan? Kau akan mengikutiku nanti."