"Ya, sebenernya gak semua sih." Raga menjelaskan. "Ide ceritanya dari gue, tapi dialog, karakter, adegan dan yang lainnya dari temen gue."
"Tetep aja keren," puji cewek itu. "Apa inspirasi lo bikin cerita ini?"
"Gue pengen ngasih tau ke seseorang-" Raga menatap kedua mata cewek itu dalam. "Kalau aku mencintai kamu karena aku mengikuti kata hatiku, bukan kata orang. Terserah orang mau menganggap kita gak pantas. Bagi aku, kamu adalah pasangan terpantas untukku," katanya, berbarengan dengan dialog terakhir drama, yang menandakan berakhirnya pertunjukan tersebut.
Nara terdiam untuk beberapa saat. Tak lama setelahnya, sebuah senyum terulas di wajah.
"Habis ini ikut gue ya," ajak cowok itu.
"Kemana?"
"Ke tengah panggung. Ada yang mau gue tunjukin ke lo."
***
"Lo mau kasih lihat gue apa?" tanya Nara. Ia menunggu hingga ruang auditorium sepi, seperti yang diminta Raga tadi. Baru setelahnya naik ke atas panggung, menghampiri cowok itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com