"Serasi pala lo peyang." Kesal cowok itu. "Bisa depresi gue lama-lama sama cewek ganjen anarkis matre belagu tukang pansos kayak dia." Sambungnya.
"Udah sini duduk dulu. Biar gak makin emosi. Oke." Mira menarik tangan cowok itu, mengajaknya duduk di ubin dekat pintu. "Emang separah itu ya?"
Arka menghela napas berat. "Mira, lo tau kan gue pakar cewek?"
"Tauu"
"Udah banyak cewek"
"Iya, tau"
Cowok itu meletakkan tangan kanannya ke pundak Mira sambil menatapnya serius. "Kalo 'pakar cewek' sekelas gue aja ngerasa risih banget sama tuh orang, bisa lo bayangin se-nyebelin apa Rini, Reni, Riani, ah siapapun itu. Lo percaya kan sama gue?"
Mira mengangguk. "Iya. Percaya kok."
Cowok itu menghela napas. "Kalo bukan karena Sandra, gak bakal mau gue berurusan sama tuh orang." Jujurnya.
"Bang Arka sayang banget ya sama Sandra?" Tanya Mira.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com