Kim Teahyung hanya diam ia menatap lelaki itu dengan tanda tanyak, ia mencoba untuk mencernah ucapnya.
bahkan kamu tidak tau apa yang telah dilakukan wanita itu terhadap ku di depan banyak orang, ia bisa menjelma sebagai burung berpati tapi ia juga bisa menjelma sebagai ular.
"Jiminshi, aku tidak tau kenapa kau berpihak kepadanya".
Jimin terdiam sejenak lalu berkata "karena dia gadis yang baik".
"dan ia juga tinggal bersamamu bukan" seseorang dari belakang mereka.
Kim Teahyung dan Jimin berbalik dengan mantap mendapatkan seorang wanita cantik di sana Layla yoa.
"apa yang kamu lakukan disini?".
Layla yoa mencemooh, tatapan sinis yang diutarakan olehnya seolah-olah menjijikan "kamu juga tidak tau bahwa Jimin shi tinggal bersama gadis itu?".
"Apaa, ini bukan waktunya bencanda".
"Teahyung, akan aku jelaskan nanti" balas Jimin gugup ia tidak tau kenapa Layla yoa melakukan ini dengannya. Jimin menatap dingin Layla yoa "ini bukan urusanmu, satu hal yang harus kamu tau jangan mengikut campuri urusan ku". sambungnya lagi.
"hay, bahkan kamu membelah dia, Jimin aku tidak tau apa yang telah dilakukannya dengan mu, hingga kau berubah sifat ke anak-anak belakang ini?".
"percaya lah padaku", Jimin meyakinkan Teahyung sekali lagi setalah itu ia menoleh kepada Layla "Layla yoa aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, jika kamu tidak ada perlu disini kamu bisa pergi".
Layla yoa semakin marah ia bahkan terhina dengan ucapan Jimin, ia menatap lelaki itu dengan dingin. kemarahan semakin memuncak saat ekor matanya tidak segaja menangkap sosok yang tidak ingin ia lihat, sosok itu tidak terlalu jauh dari mereka, dengan tatapan penuh permusuhan ia menghampiri sosok yang tidak ia liat di bumi ini.
"Hay jadi kamu yang telah mencuci otak Jimin, ck sayang sekali wajah polos mu itu yang diselimuti dengan sikap sampah seperti mu".
Verellya hanya diam ia tidak mengerti ucapan gadis itu, ia melirik kedua pria yang tidak jauh darinya, ia pun kembali menatap wanita itu dengan bingung 'kenapa aku malah diserang oleh nenek sihir ini, memangnya aku ada salah hingga dia datang mengertakku' .
Alvero yang berada di samping Verellya terkejut 'sejak kapan wanita ini mengenal Verellya' batinnya.
"kamu bahkan pura-pura tidak tau apa yang aku maksud gadis sampah". sambungan lagi walau sangat sombong, anggun dari penampilan tapi ia memiliki kebencian yang besar terhadap para wanita yang ingin merebut pria pujaan hatinya, apapun akan ia lakukan untuk bisa menyingkirkan mereka semua walau ia sangat berhati-hati untuk tidak diketahui oleh Jimin.
"aku bahkan tidak kenal kamu siapa, kenapa malah menghina ku?".
"tidak kenal? bahkan aku tidak ingin melihat mu di bumi ini, kamu wanita menjijikan yang pernah aku temui di dunia ini, apa kamu sadar Dengan hal itu".
"Jika hal itu yang akan terjadi, bahkan kamu yang paling menjijikan di muka bumi ini, bahkan kamu tidak pantas untuk hidup". Verellya dengan tenang mengucapkannya beda lagi dengan lawan musuh yang ingin melahapnya mentah-mentah.
"Apa katamu" kemarahan Layla yoa meningkat drastis ia mengepalkan tangannya kuat "coba ulangi sekali lagi" sambungnya lagi.
Verellya tersenyum tenang lalu mengulangi ucapannya " bahkan jika hal itu terjadi, kamu lebih menjijikan yang ada di muka bumi--".
pada saat kata-kata itu terucap sebuah tangan melayang di udara yang tertahan oleh cepatnya tangan Alvero menahan.
"Lepaskan tanganku bajingan".
"Jika kamu menyentuhnya akan aku pastikan pergelangan tangan mu patah". suara dingin itu terlintas di benak Verellya ia tidak tau sisi sikap temannya itu bahkan ia terkejut dengan ucapan yang penuh dengan mengancam 'sebanarnya siapa dia' yang tergiang-giang kuat di pikirannya.
Jimin Teahyung menyaksikan semuanya terkejut dengan kejadian di depan mata yang paling tepat itu Alvero yang selalu bersikap tidak ingin tau, tidak peduli, cuek dengan sekitar tiba-tiba ia berubah seperti pria sejati yang melindungi wanitanya.
Jimin mengerutkan keningnya lalu berjalan ke arah mereka dengan tatapan tajam Jimin menarik pergelangan tangan Layla yoa dari genggaman Alvero dan berkata "sekarang kamu pergi dari sini, kamu tidak ingin aku marah kepada mu bukan".
Teahyung yang mengikuti Jimin pun kaget dengan ucapan dingin itu, tidak biasanya Jimin bersikap kasar pada Layla yoa bahkan semua anak-anak tau bahwa Jimin sangat menyukai Layla yoa tapi sekarang ia tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Layla yoa terdiam ia semakin takut berhadapan dengan Jimin bahkan ia telah berkata kasar pada orang lain di depannya, Layla yoa yang melihat tatapan dingin itu ia berlari meninggalkan mereka dengan derai air mata yang berlinang di pipi putihnya.
"apa kamu baik-baik saja" tanya Jimin yang melihat Verellya dengan tenang berbeda saat ia melihat Layla yoa sejak tadi.
"aku sangat baik kak" jawabnya ia sekilas melihat Kim Teahyung yang berada di sebelah Jimin dan berlalu menatap tanah.
"apa kamu ada waktu aku ingin berbicara dengan mu".
Verellya mengangkat kepalanya ia bisa melihat kehangatan di bola mata itu ia terdiam beberapa detik lalu ia menoleh kesamping untuk meminta bantuan pada Alvero tapi ia tidak mendapatkan apa-apa selain tatap diam ia menoleh pada Jimin dan berkata "apakah aku boleh mengajak Alvero bersama ku, dia teman baikku" jimin yang mendengar itu sedikit tidak nyaman dengan keberadaannya tapi ia juga ingin tau lebih jauh kepribadian Alvero selama ini yang ditutup rapat-rapat pihak kampus.
"baiklah, Teahyung juga akan ikut".
"apa, tidak aku masih memiliki urusan jauh lebih penting dari pada ini". tolaknya mentah-mentah.
"siapa juga yang ingin kau ikut" celah Verellya yang mengejek.
"kau..." Kim Teahyung yang sedari tadi dibuat panas oleh wanita ini malah sekarang ia menyiramnya lagi dengan bensin.
"Aku tidak ingin mendengar penolakan, ayo ikut aku". ajak Jimin menghentikan pertengkaran mulut anak sekolah dasar itu.
###
Layla yoa duduk disalah satu kursi diruang music ia tidak mengerti dengan situasi sekarang bahkan orang yang ia sukai selama ini bisa berubah dalam satu hari, apakah ini lulucon hidup yang bisa merubah dalam waktu dua puluh empat jam.
apakah ini yang disebut dalam perputaran waktu kadang berada diatas kadang pula barada di bawah.
Layla yoa sangat menyesal dengan kebodohannya jika saja ia bisa menahan diri mungkin tidak akan terjadi seperti ini "kenapa kau memperlakukan aku seperti ini JM, apa salahku hingga kau berkata kasar terhadap ku, hiks hiks hiks" suara itu meledak di ruangan ia sangat marah tapi ia tidak berdaya bila berhadapan dengan Jimin.
apapun ia lakukan hanya untuk mendapatkan hati pria itu dulu ia telah mendapatkan jalur hijau bahkan ia sangat sombong ketika Jimin mengejarnya, selalu sok menolak disaat Jimin meminta ketemu, tapi sekarang telah lain cerita ia telah berubah.
"Verellya, kamu belum tau aku siapa bahkan dalam satu malam pun aku bisa menghancurkan mu, tunggu sampai kau hancur di tangan ku bahkan kau tidak layak disebut sebagai manusia lagi". dendam Layla yoa.
***
selamat malam kakak'ku ini aku lanjut lagi ceritanya maaf telat up😌 semoga kalian pada suka yaa ceritanya. beri saran juga yaa kakak💜
terimakasih banyak😌