"Maksud Oma apa, Kenapa Oma berbicara seperti itu, bukannya Oma tahu jika Rendi tidak suka jika harus di jodohkan seperti itu!" Rendy menyisir rambutnya ke belakang karena ia tahu jika keinginan Oma tidak bisa diganggu gugat.
"Anggap saja ini permintaan terakhir Oma, Apakah kamu tidak mau menurutinya. Lagipula kamu belum punya kekasih Bukan, bagi Oma kamu bisa menjadi suami gadis ini dan bisa menjalani rumah tangga dengan baik bersama Angel."
"Nama wanita itu adalah Angel namanya bagus tapi tidak tahu dengan wajah dan juga akhlaqnya, sepertinya Gadis itu sudah berhasil merayu Oma untuk bisa dekat denganku, aku yakin, jika si Angel ini hanya ingin memanfaatkan Oma, karena ia tau jika Oma adalah orang kaya."
Omanya terkejut saat mendengar cucunya mendengar hak itu.
"Astaga, Oma tidak tau jika kamu bisa berpikiran seperti itu, kenapa kamu malah berpikiran jelek tentang nya, padahal kamu belum bertemu dengan Angel."
Rendi terdiam, karena ia tidak mau jika sampai membuat Omanya marah, Namun Rendi tidak bisa menerima perjodohan ini, bagaimana bisa ia menerima semua ini, jika di hatinya sudah penuh oleh kekasihnya itu.
"Rendi pergi dulu Oma, Rendi harus segera pergi ke kantor, maaf Rendi belum bisa menunggu gadis itu, karena pekerjaan Rendi lebih penting daripada dia!" Rendi langsung bangkit dari duduknya dan pergi dari sana.
Omanya tentu tidak bisa menahanya, jika itu sudah menyangkut pekerjaan, ia sudah tidak mau ikut campur.
"Baiklah, tapi kamu harus ingat, hari ini gak ada yang namanya gak pulang, kamu harus pulang untuk menemui Angel, pokoknya Oma tidak mau tau, kamu harus pulang cepat!"
Rendi hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.
Akhirnya Angel sudah tiba di kediaman Rendi.
Ia di perlakuan layaknya seorang putri yang baru kembali.
"Silahkan turun, dan silahkan masuk kedalam rumah, di sana Oma sudah menunggu anda!'' Ucap pengawal itu.
Angel pun langsung turun dari dalam mobil di saat pintu itu terbuka.
Ia melihat ke seluruh penjuru, di sana sungguh sangat terlihat mewah dan juga rumah itu sangat besar.
Sehingga Angel merasa menderita jika harus masuk kedalam. Ia tidak berani jika harus masuk kedalam tanpa di dampingi.
Namun di saat Angel sedang melihat lihat situasi di sana, tiba-tiba pintu besar itu terbuka, dan ternyata yang keluar dari sana adalah rendi, ia berjalan kearah parkiran mobil dan tak melihat Angel yang sedang menatapnya dari ujung.
Rendi langsung pergi dari sana, sedangkan Angel, jujur saja ia merasa terpesona dengan ketahanan yang di miliki oleh Rendi.
Di saat Angel sedang melamun dan berdiri di ujung.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuknya dan ternyata orang itu adalah pelayan yang ada di sana.
Pelayan itu sengaja menghampiri Angel karena ia di suruh oleh Oma.
"Nona, maaf anda di suruh masuk oleh Oma, kenapa anda malah berdiri dan melamun di sini?" Ucap pelayan itu, pelayanan itu menatap Angel dari atas sampai bawah.
"Oh, iya maaf, tadi saya sedang melihat, ah tidak, ayo kita masuk!" Angel langsung berjalan mengikuti pelayan itu
Di apartemen Maya, saat ini ia sedang bersenang-seang dengan orang lain, tanpa sepengetahuan Rendi, Maya sering memasukan lelaki kedlam apartemen tersebut padahal apartemen itu di berikan oleh rendi untuknya, namun ia malah menyalah gunakan keparcayaannya itu.
"Sayang, kamu setiap hari terus saja terlihat cantik Apakah ah kekasihmu itu terus manjakan kamu untuk perawatan?" Ucap lelaki yang saat ini sedang berada di atas tubuh Maya, Maya pun hanya tersenyum sambil terus menikmati permainan ya dimainkan oleh lelaki itu.
Sepertinya Maya memiliki penyakit kelainan karena ia tidak puas dengan satu lelaki dan ia harus tiap hari bermain seperti itu.
"Tentunya dong Apa gunanya kalau aku punya pacar tajir tapi tidak bisa membiayai perawatan ku dan juga kehidupanku dan tentunya yang bakalan bangga juga dia juga kan bisa punya cewek yang cantik dan juga seksi seperti aku." Maya mengelus dada bidang milik lelaki tersebut.
Sedangkan di dalam mobil saat ini Rendy sedang marah-marah karena ia tidak bisa menolak keinginan dari Oma yaitu.
"Aku harus bagaimana, aku tidak bisa menerima Perjodohan ini, karena aku sudah memiliki kekasih dan aku tidak bisa menyakiti kekasih hatiku itu, dia wanita yang paling aku sayangi dan aku tidak bisa melihatnya menangis saat mengetahui jika aku akan dijodohkan dengan wanita lain!" Renfi menepikan Mobilnya di pinggir jalan karena Ia kepikiran kepada Maya karena dari semalam Dirinya belum juga mengabari kekasihnya itu.
"Mam segini Maya sedang apa. Kenapa dia tidak menghubungiku sejak tadi?" Rendi mengeluarkan ponselnya u tuk menghubungi kekasihnya itu.
Dan di rumahnya saat ini Angel baru saja masuk kedalam, dan saat Angel baru saja menginjakkan kakinya di dalam rumah tersebut ia tercengang dengan apa yang ia lihat rumah itu terlihat sangat megah dan juga penuh dengan barang-barang mewah Angel merasa malu dan juga merasa minder saat masuk ke rumah itu.
Dan dirinya malah menghentikan langkahnya karena ia takut jika ia salah jalan dan akan mengotori lantai tersebut akan merusak barang-barang yang ada di sana.
Dan Hal itu membuat pelayan yang tadi membawa Angel masuk menjadi kebingungan saat melihat Angel menghentikan langkahnya.
"Loh kok Nona berhenti di sini, ayo kita kesana Oma sudah menunggu kita di ruang keluarga, kita masih harus berjalan lagi sampai ke dalam!" Angel yang Mendengar hal itu tentu saja langsung mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya ia takut untuk melangkah masuk kedalam, karena takut mengotori keramik yang ia tinjak, karena di dalam pikiran Angel Saat ini keramik yang iya pijak ini harganya puluhan juta terlihat dari bentuk lain juga rupanya Nggak tahu karena ia sering melihat Tentukan lantai tersebut di layar televisi yang ada di minimarket.
"Apakah boleh saya menunggu di sini saja. Saya takut mengotori lantai yang ada di sini dan saya takut merusak barang-barang yang ada di sini Jika saya tidak sengaja merusaknya." Angel mengucapkan itu dengan suara kecil, karena Angel sedikit merasa canggung kepada pelayan itu, karena pelayan itu memang selalu menatap Angel dengan Tatapan yang sulit diartikan
"Tidak apa-apa, lantai ini kalo lantainya kotor kami akan membersihkannya lagi, Sekarang Anda harus ikut dengan saya ke dalam, jangan membiarkan Oma terlalu lama menunggu Anda!"Pelayan itu menarik tangan Angel dengan sedikit maksa. Hingga mau tidak mau Angel pun ikut masuk kedalam rumah.
Di saat mereka sudah sampai di dalam, Angel langsung melihat Oma yang sedang duduk di sofa sambil menatap layar tv yang besarnya hampir sama dengan pintu kamar.
"Oma?" Ucap Angel dengan suara sedikit serak.
Ia tidak menyangka karena ia bisa bertemu kembali dengan Oma.