webnovel

malam pertama

Kini Maya sudah mulai tenang, ia sudah bisa mengontrol emosinya, ia merasa jika dirinya terus-terusan mengamuk kepada Rendi, nanti yang ada Rendy malah melepaskannya dan malah malah meninggalkan dirinya dan kembali kepada istrinya.

Rendy yang merasa bahwa Maya sudah tidak mengamuk lagi, tentu langsung melepaskan dekqpannya dan memegang kedua pipi Maya. Serta menatap kedua Mata Maya, untuk mencari tahu apakah di dalam hati itu masih tersisa rasa marah dan juga benci terhadapnya. Ternyata Rendy masih menemukan kemarahan tersebut di dalam Mata Maya. Rendi mengusap kedua pipi Maya dan menatap dengan lekat mata yang berkaca-kaca dan memerah itu, namun rasa marah masih terlihat jelas dari sorot pandang Maya kepada Rendy.

"Maafkan aku sayang. Aku sudah membuatmu terluka, tapi harus kamu tahu. Bahwa aku tidak mau untuk menyakitimu. Aku sama sekali tidak memikirkan tentang pernikahan ini. Ini dilakukan dengan kata paksa, aku dipaksa oleh Oma untuk menikah dengan wanita kampung itu. Jujur saja aku tidak mencintainya, karena aku tidak suka dengan wanita itu. Aku masih mencintaimu sampai saat ini!" Rendy mengusap kepala Maya.

Dengan cepat Maya langsung menatap wajah Rendy dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Kamu tidak cinta kepadaku. Buktinya kenapa kamu tidak berterus terang kepada Oma, bawa kita seorang sepasang kekasih? Walaupun Oma meminta kamu menikah, karena ingin memiliki keturunan. Kenapa kamu tidak meminta Oma untuk melamarku? Kenapa kamu tidak mengakui itu di hadapan Oma? mana yang kamu artikan dalam kata cinta Rendy?" Maya berbicara dengan suara serak. Karena setiap tadi ia terus menangis dan berteriak. Untung saja apartemennya tersebut kedap suara. Jadi orang lain dan tetangga yang ada di sana tidak bisa mendengar teriakan Maya serta teriakan Rendi.

"Tidak bisa sayang, aku tidak bisa mengatakan itu kan. Bukankah kamu tahu jika Oma membenci profesimu, Oma tidak suka jika aku berhubungan dengan wanita yang memiliki profesi model majalah dewasa, belum saatnya aku memberitahukan hal ini. Aku mohon! Maafkan aku dan aku mohon kamu jangan pernah meninggalkan aku! Meskipun saat ini aku sudah menikah, tapi aku masih tetap milikmu!" Rendi menggenggam tangan Maya dan menatap Maya dengan sungguh-sungguh. Rendy ingin Maya tau, bahwa dirinya saat ini berbicara dari dalam hatinya dan juga ia sangat takut jika sampai kehilangan kekasih yang beberapa tahun ini menemaninya.

Maya yang sadar dengan profesinya langsung menundukkan kepalanya. Ia memeluk tubuhnya sendiri dan menangis dengan sekuat-kuatnya. Rendy yang melihat hal itu tentu langsung memeluknya dan membuat Maya merasa tenang dan tidak menangis lagi.

"Jangan menangis! Aku tahu ini salah, angan menangis sayang!" Rendy ikut meneteskan air matanya, karena mendengar suara tangisan pilu dari kekasihnya tersebut.

"Buktikan, buktikan jika kamu masih mencintaiku dan buktikan bahwa kamu adalah milikku!" Maya berucap sambil menaikan wajahnya dan menatap wajah Rendy yang ada di hadapan.

Wajqh Rendy dan juga Maya sangat berdekatan sekali, tidak ada jarak di antara mereka dan tiba-tiba Rendy malah melakukan hal yang dilakukan oleh pasangan halal kepada Maya. Meskipun awalnya Maya menolak. Karena ia merasa marah, tapi Maya akhirnya pasrah dan juga mengikuti permainan yang dilakukan oleh Rendy. Meskipun mereka sudah melakukan hal itu, tapi saat ini Maya merasa bahwa dirinya tidak mau disentuh oleh Rendy. Namun karena Rendy terus membisikan kata-kata manis dan juga suara yang begitu menggoda di telinga Maya. Hingga akhirnya, Maya menikmati di setiap permainan mereka. Rendy selalu mengucapkan kata maaf dan kata sayang kepada Maya.

Kini Angel sudah tiba di lantai bawah apartemen tersebut. ia diberitahu oleh Pak ijo, bahwa di mana letak apartemen milik Maya berada. Dengan cepat Angel langsung berjalan ke arah tangga dan menaiki tangga tersebut. Karena Kebetulan sekali lift yang ada di sana susah dibuka, karena setiap kali lift itu turun naik, turun naik dan Angel tidak bisa menunggu terlalu lama.

"Aku mohon, jangan kamu lakukan apapun di dalam sana! Jangan pernah kamu lakukan hal yang menyimpang." Angel berucap sambil berjalan dengan cepat. wajahnya sudah penuh dengan keringat, karena ia sejak tadi terus menaiki anak tangga dan kebetulannya apartemen milik Maya terletak di lantai 10. Hal itu membuat Angel sedikit kesusahan. Angel sejak tadi sudah mencoba beristirahat, di saat ia beristirahat ia selalu melihat ke atas. Ia ingin segera tiba di lantai 10 dan segera menemukan keberadaan suaminya.

Untungnya dua belokan lagi ya akan tiba di at lantai 10. Dengan semangat yang masih on Angel langsung berlari hingga sampai di lantai 10. di saat Angel tiba di lantai 10, ia langsung mencari nomor apartemen milik Maya.

Dan di dalam apartemen Maya saat ini kedua Insan tersebut sedang dimabuk panasnya permainan mereka. Hingga tiba-tiba mereka mendengar suara bel apartemen tersebut berbunyi, Rendy berdecak sebal saat mendengar hal tersebut.

Begitupun dengan Maya, karena saat ini mereka hampir saja mencapai puncaknya, namun mereka terpaksa menunda hal itu. Dengan cepat Rendi dilangsung memakai handuk untuk menutupi bagian bawahnya dan Maya langsung mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang tanpa menggunakan apapun. Di saat Rendi hendak keluar dari kamarnya Maya. Maya langsung menarik tangan Rendy dan tentu saja Rendi langsung senyum dan mengecup bibir lembut Maya.

Setah itu Rendy langsung pergi keluar untuk melihat, siapa orang yang datang ke apartemennya malam-malam begini.

"Siapa sih malam-malam begini datang apartemen? Apakah dia tidak melihat jam? Kenapa dia tidak menghubungi pemilik apartemen dulu sebelum datang ke sini?" Rendy langsung membuka pintu apartemen tersebu. Namun di saat ini membuka pintu apartemen tersebut ia terkejut, saat melihat wanita yang ada di hadapannya saat ini. Angel yang melihat penampakan di hadapannya tentu hanya bisa terdiam dan menatap suaminya dengan tatapan terlukanya.

Kenapa Rendi keluar dari apartemen tersebut hanya menggunakan selang handuk.

"Kamu mau apa datang ke sini? Dan dari mana kamu tahu tempat ini? Siapa yang memberitahukannya?" Rendy langsung mencecar Angel dengan pertanyaan tajam. Angel langsung melihat ke dalam, namun dengan cepat Rendi menghalanginya.

"Jangan berani-beraninya kamu melihat! Sudah pergi sana, tempat ini bukan tempatmu!" Rendy mendorong bahunya Angel dan tentu saja Angel langsung memegang baunya, karena memang dorongan tersebut Sedikit keras, hingga menimbulkan rasa sakit sedikit.

"Kenapa? Bukankah aku ini istrimu dan kenapa kamu ada di sini? Ini adalah malam pertama kita, kenapa kamu malah ada di sini? Seharusnya kamu ada di kamar kita. Kenapa kamu tidak menghargai aku sebagai istrimu?" Angel berucap dengan lantang, ia ingin ucapannya didengar oleh Maya yang ada di dalam apartemen