webnovel

Ancaman Oma

Di saat Rendy turun dari lantai atas ke tempat terkejutnya ia melihat Angel yang sedang duduk di meja makan bersama Oma.

"Astaga. Ternyata dia belum pergi juga, bukan kata Oma dia udah nggak ada di rumah ini, kenapa sekarang malah ada? Aduh gimana ini?" ucap Rendy pelan sambil meremas rambutnya sendiri

Oma yang sedang bercanda dengan Angel langsung melirik ke arah orang yang sedang berjalan ke arah mereka

"Rendy, ayo sini cepat duduk! Kita sarapan sama-sama, sejak tadi Oma dan Angel sudah menunggu kamu, tapi kamu terlalu lama turunnya."

Rendy membuang nafasnya dengan kasar ia melirik Angel dengan lirikan tajam dan juga sinis, dan tentu saja Oma melihat itu semua dan Rendy sengaja melirik Angel di hadapan Oma nya,agar Omanya paham jika Rendy tidak suka kepada Angel.

"Sudah cepat duduk, kamu jangan lirik-lirik anak orang seperti itu, nanti kalau kamu jatuh cinta bagaimana?" ucap Omah sambil menahan tawa

Rendy pun langsung duduk sambil menggetarkan tubuhnya tanda bahwa ia tidak suka dengan ucapan Oma.

Mereka bertiga menikmati sarapan dengan nikmat dan juga tenang, tidak ada pembicaraan sebelum kegiatan makan selesai.

Saat ini, di hotel Maya. Dia sedang tertidur sambil memeluk seseorang orang itu terlihat sangat tampan dan juga gagah tidak kalah dari Rendi.

Mereka berdua baru saja pulang dari kegiatan malam, yaitu pergi ke dunia malam dan juga menghabiskan waktu mereka sampai pagi menjelang.

Rendi tahunya jika Maya akan pergi ke luar kota untuk kerjaan.

Namun siapa sangka, ternyata Maya malah sedang liburan sambil bekerja dengan lelaki tampan itu dan Semua kru yang bekerja bersama dengan Maya, mereka semuanya sudah tahu bagaimana hubungan Maya dengan lelaki itu.

Di saat semuanya sudah beres makan, kini Rendy hendak bangkit dari duduknya dan hendak meninggalkan mereka berdua, namun tiba-tiba Oma menahan tangan cucunya itu, agar tidak pergi dari sana.

"Kamu mau ke mana, kita duduk dulu sebentar di sini, ada hal yang Oma ingin sampaikan kepada kamu dan juga Angel!"

Rendy yang paham dengan maksud Omanya, tentu saja langsung membuang napas dengan kasar, mau tidak mau ia langsung duduk kembali karena ia tidak mau membuat temannya sedih, apalagi membantah apa Oma nya. Karena saat ini memang keluarga yang dimiliki oleh Rendy hanyalah Oma.

"Baiklah Apa yang ingin Oma katakan? Karena Rendy harus harus segera pergi Nanti, karena Rendy memiliki Urusan yang sangat penting Oma?"

"Jadi begini, bagaimana kamu apakah kamu sudah mau menerima Angel sebagai istri Kamu? Pastinya semalam kalian sudah bertemu dan saling berbicara bukan?" Oma menatap Angel dan juga Rendy secara bergantian.

Terlihat beberapa saat, di sana ada keheningan. Hingga akhirnya, Angel mengeluarkan suaranya.

"Angel tidak bisa menerima perjodohan ini, karena memang Angel semalam sudah memikirkan. Bagaimana kedepannya. Angel tidak mau Jika ada salah satu pihak yang terpaksa menikah dengan Angel dan Angel tidak mau kita jadi."

Angel mengatakan itu sambil menundukkan kepalanya. Oma yang mendengar itu tentu saja merasa terkejut dan juga kecewa. Ia tidak percaya kepada ucapan Angel, pasalnya dari sore Angel menerima lamaran tersebut. Tapi saat ini malah Angel menolak Perjodohan itu, pasti Angel menolak jodoh itu karena Rendi yang sudah mengancamnya tadi malam.

"Loh kenapa, bukannya kemarin kamu sudah bilang kalau kamu setuju akan menikah dengan cucu saya? Ya udah, apa alasannya kamu sekarang menolaknya apa jangan-jangan semalam kamu sudah di ancaman oleh Rendi ya?" Oma menatap Rendi yang sedang terdiam sambil tersenyum tipis

Angel manggeleng.

Sedangkan Rendy ia tersenyum karena Angel ternyata mengikuti ucapannya untuk menolak Perjodohan ini.

"Tuh kan Oma denger sendiri kan, kalau wanita ini nggak mau nikah sama Rendy, jadi Oma jangan paksa rendu untuk menikah sama dia!"

Oma menatap Rendy dengan tatapan tajam.

"Baiklah, kalau kalian tidak mau menikah lebih baik Oma mati saja, daripada harus hidup, tapi keinginan terakhir Oma tidak dituruti, lebih baik Om Akhiri Saja hidup sampai saat ini!" Oma langsung bangkit dari duduknya, namun Angel yang mendengar ucapan Oma langsung menahan tubuh Oma agar tidak pergi, karena Angel tidak mau jika Oma melakukan sesuatu yang akan mencelakai dirinya sendiri.

"Tidak Oma, jangan-jangan lakukan itu!" Angel memeluk Oma dengan erat begitupun dengan Rendi. Ia tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Omanya, bahwa Omanya saat ini lebih memilih mati daripada tidak melihat dirinya menikah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini

"Sudahlah. Kalian pergi sana, kalian sudah tidak peduli lagi dengan Oma, Oma hanya ingin melihat kalian bahagia dan Oma rasa ini adalah permintaan terakhir Oma untuk kalian. Tapi kalian kenapa tidak mengabulkannya, lebih baik Oma pergi saja dari dunia ini, angar kalian bisa bebas tanpa aturan Oma!"

Mau tidak mau, Rendi harus menuruti keinginan Oma nya, menang sejak dulu, jika Oma sudah menginginkan sesuatu, ia pasti sangat sulit di bantah atau di tolak.

"Oke baik-baiklah, Rendy akan menikah dengan Angel, Oma tidak usah mengancam seperti itu lagi!" Setelah mengatakan itu Rendy langsung pergi dari sana dan meninggalkan kedua wanita yang saat ini sedang berpelukan.

Sedangkan di luar kota, saat ini Maya sudah bangun dari tidurnya, meskipun Maya masih merasa sedikit pusing akibat terlalu banyak meminum minuman alkohol tadi malam.

Maya turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi, untuk segera membersihkan dirinya. Karena siang nanti akan dilakukan pemotretan untuk hari pertama, dan Maya tidak mau jikq dirinya terkena amarah oleh kru yang ada di sana. Apalagi semua cru di sana sudah tahu bahwa dia semalam sudah menghabiskan waktu di klub malam ternama di tempat itu.

"Ah, rasanya sangat segar sekali." Ucap Maya dis saat dia baru selesai mandi.

Di saat Maya baru keluar dari kamar mandi, ia di kejutkan dengan seseorang yang memeluknya dari belakang dan siapa lagi kalau bukan kekasih simpanannya itu.

"Sayang, kamu sudah bangun?" Maya mengusap tangan Martin dengan lembut.

Martin menghirup wangi tubuh Maya dan mengecup pundak Maya sekilas.

"Kamu sungguh sangat wangi sayang." Martin membalikan tubuh Maya.

Mereka berdua saling tatap dan saling tersenyum entah bagaimana hubungan itu terjalin dengan tiba-tiba padahal dulu mau sangat setia kepada Rendy Tapi saat ini kesetiaannya sudah hilang dan terbagi.

Martin adalah seorang pengusaha muda dan tentunya Martin adalah saingan terberat dari Rendy, apapun yang dimiliki Martin harus merebutnya karena Martin memiliki dendam Kusuma kepada Rendi.