"Ibu, sepertinya aku juga pergi. Maaf sebelumnya, aku bahkan tidak mengira, jika Ayah akan berada di sini." Ucap Rex Daiva.
"Tidak masalah Rex, ibu bahkan merasa khawatir padamu. Lekaslah pergi." Balas Nyonya Elzira Yeo.
"Iya Ibu, paman Arnel." Ucap Rex Daiva sedikit membungkuk dan langsung meninggalkan tempat tersebut.
"Eh.. Rex... Tunggu, kau melupakan ponselmu... Rex... " Panggil Nyonya Elzira Yeo, namun tidak terdengar oleh Rex Daiva yang hanya dalam beberapa menit saja bayangannya sudah menghilang dari pandangan mereka.
Dengan tarikan nafas dalam, Nyonya Elzira Yeo kembali duduk dengan pandangan tertuju ke arah Tuan Arnel Echard yang masih terdiam dengan perasaan kecewa juga Nyonya Elzira Yeo yang kini semakin merasa serba salah.
"Arnel... "
"Apa memang aku benar-benar tidak pantas untuk menjadi kakek Rie?" Ucap Tuan Arnel Echard dengan suara parauhnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com