"Edward, stop it! Keira ketakutan," Hellena mencegat kakaknya saat hendak mengejar Keira yang berlari menghambur ke keramaian.
"Lo nggak usah ikut campur, Len!" Edward menepis tangannya. "Gue cuma mau nyelesain urusan gue sama Keira."
Hellena melenguh. "Okay. It's up to you. But I guess, you should think twice before touching Keira. You know who's her boyfriend."
Edward tersenyum kecut mendengar ucapan Hellena. "Lo udah diapain sama Zein sebenarnya? Tumben lo nyerah cepat banget," sindirnya. Namun Hellena tak menjawab, justru berbalik pergi. Tampaknya ia tersinggung dengan ucapan kakaknya. Wajahnya jelas sekali tidak senang.
"Ouch, shit!" Edward mengumpat kesal. Gara-gara Hellena, ia jadi kehilangan Keira. "Rafael, lo nggak lihat dia lari ke arah mana?" tanya Edward sambil menatap berkeliling.
"Dia lari ke arena pentas. Gue yakin dia di antara penonton," jawab Rafael. "Kenapa lo bisa lepasin Keira sih? Bukannya lo udah bawa dia ke markas ya?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com