"Nyonya mau pergi sendiri?" Tanya Hera lagi keheranan.
"Ya, kenapa tidak?" Calista balik bertanya. "Apa karena aku sedang hamil? Helooo, aku hamil, bukan sakit. Dan, aku masih bisa kesana kemari. Bahkan naik motor pun aku masih berani. Apa wanita hamil tidak boleh melakukan kegiatan apapun?" Calista gemas bukan kepalang. Semua orang menganggap dirinya seperti batu pualam yang rentan retak jika dibiarkan bebas begitu saja. Padahal, Calista pun tahu batasan kekuatannya sampai mana.
"Lebih baik bilang dulu ke tuan Darren. Kalau tuan Darren mengijinkan, pasti nyonya diberikan ajudan dan supir untuk kesana kemari lebih leluasa." Jawab Hera. Karena biar bagaimanapun disembunyikan, tuan mudanya pasti tahu apa yang dilakukan istrinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com