Perasaan Dian semakin tidak karuan. Apa yang akan terjadi padaku? Apakah aku akan mati malam ini? Tuhan, tolong ampuni dosa-dosaku dan berikan aku kesempatan untuk hidup. Aku tidak mau mati malam ini. Dian menangis tersedu-sedu dibalik lakban yang menutupi mulutnya.
Dian didudukkan diatas kursi berlengan. Kedua tangannya dilepas berganti dengan ikatan tangan kursi. Kedua kakinya juga diikat di kaki kursi. Dian benar-benar tidak tahu dimana dan apa yang ada di sekelilingnya. Tidak ada suara sama sekali atau bunyi-bunyian. Setelah ikatan di kaki dan tangannya selesai di lakukan, penutup mata Dian dibuka. Dian memicingkan mata berusaha menegaskan penglihatannya yang tampak kabur.
Setelah beberapa menit, matanya bisa melihat dengan jelas … seorang pria disana dengen setelan jas serba hitam, duduk dengan mengangkat satu kaki diatas kaki lainnya. Jemari tangan kanannya mengusap bibir dan dagunya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com