"Kau melecehkan aku!" teriak wanita itu dengan suara melengking, mungkin jika sekarang mereka ada di dalam gua, suaranya akan menggaung kemana-mana.
Liu merasa kepalanya sakit tanpa alasan, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya dan ia menyadari jika ia benar-benar kehilangan ketenangan yang biasanya melekat pada dirinya.
"Ka … kapan aku melakukan hal keji seperti itu?"
Liu menatap wanita itu dengan kening berkerut, padahal ia sudah mengobatinya dengan sepenuh hati, tapi balasan yang ia dapatkan adalah tamparan.
Aodan dan Luna datang lebih dulu karena mereka jaraknya lebih dekat, sedangkan Larson dan Istvan tidak beranjak dari tempatnya, mereka masih asik berdua.
"Tolong!" Wanita itu membungkus tubuhnya dengan selimut, tangannya yang terbalut perban berwarna kehijauan itu menunjuk Liu. "Dia melecehkanku!"
Aodan melihat wajah Liu yang merah langsung tertawa terbahak-bahak, Luna menggelengkan kepalanya dengan pelan dan duduk di sisi wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com