BLAR!
Sebuah petir menyambar dengan kilatan yang besar menghempas tubuh Larson dan Grace ke atas tanah, dua orang itu terguling dan tanah di sekitar mereka berhamburan.
Luna menarik napas, pandangannya memang masih kabur, tapi ia masih bisa melihat kilatan petir dan cahaya biru yang mendekat, membawanya mundur.
Apa ini?
Siapa yang menolongnya?
Luna merasakan sesuatu menyentuh lehernya, rasa hangat yang pernah ia rasakan ketika Aodan menyentuhnya terasa, tapi tangan itu bukan tangan Aodan, tangannya ramping dan lentik.
"Kau baik-baik saja?"
Luna terdiam, suara ini terdengar familiar. Tubuh Luna yang kaku akhirnya dapat bergerak dengan pelan, pandangan matanya yang mengabur mulai pulih secara bertahap.
"Luna, kau baik-baik saja?"
"Istvan?!"
Wanita itu membulatkan matanya dengan kaget, bagaimana tidak, saat ini ia melihat Istvan dengan mata birunya yang berkilat-kilat tengah memeluknya, sepasang sayap yang juga berwarna biru mengembang melindungi mereka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com