131
Jika ku perhatikan lebih lama, Kiara memang sangat mirip dengan Aisha. Warna kulit juga postur tubuh memang sama persis. Tidak ada sedikit pun yang mirip Mas Denis.
Saat itu aku baru ingat, tengah melakukan tes DNA secara diam-diam. Besok, aku akan menanyakannya pada Joe, karena tidak mau dibohongi lagi oleh drama Mas Denis. Pantas saja membunuh seperti hal mudah, dia memang orang yang sangat kejam, seperti nyawa seorang manusia tidak ada artinya.
"Dinda, kenapa melamun Nak? Ayo tidur," tegur Mami.
"Iya, maaf Mami, aku terbawa suasana," jawabku lalu memberikan ponsel Mami.
"Jika lelah istirahatlah, tapi jangan pernah menyerah. Tidur memang tidak bisa menghilangkan masalah. Tapi setidaknya, otak bisa fresh untuk berfikir lebih jernih," ujar Mami.
"Mami, Dinda boleh minta tolong?" tanyaku melirik pada Mami.
"Apa sayang? Kamu mau ke kamar mandi atau butuh apa?" Mami bangkit dari tidurnya dan bersikap siaga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com