webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Meninggalnya Mami

295

Sesampainya di kamar 307, aku langsung mengetuk pintu. Tetapi setelah cukup lama berdiri menunggu, tidak ada yang keluar dari sana, aku mulai khawatir. Apakah ini semua hanya jebakan saja? Atau Om Tama sengaja membuatku menunggu? Saat memegang gagang pintu benda itu tidak terkunci.

Itu artinya Om Tama ada di dalam kamar. Aku melangkah masuk tanpa dipersilahkan, tapi ternyata kamarnya kosong bahkan pintu kamar mandi pun terbuka. Tidak lama kemudian ada media dan juga pihak kepolisian yang masuk ke hotel melati.

Sontak saja aku terkejut dengan kedatangan mereka, karena tidak menduga akan ada penggerebekan malam ini. Sekarang aku paham apa tujuan Om Tama untuk menjebakku datang ke sini. Aku berusaha tenang karena memang tidak bersalah, tapi sialnya KTP tidak terbawa.

"Permisi Bu, Anda sedang apa di sini? Bisa ikut kami untuk pemeriksaan?" kata seorang Polwan.

"Silakan Bu, saya tidak berbuat aneh-aneh, kalian periksa saja," jawabku sambil menyerahkan tas.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com