webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Ide Buruk Ban Aton

197

"Sial, untung saja tidak gosong." Aku menggerutu kesal lalu mengangkat presto dari atas kompor.

Bang Anton mengikutiku sambil membawa handuk keluar dari kamar. Aku kaget dia membawa handuk, namun ketika melihat pantulan di lantai keramik. Aku lebih terkejut karena ternyata aku lupa memakai baju, aku segera berlari dan merebut handuk dari Bang Anton lalu melilitkan ke tubuh. Malu jadinya karena terlalu bersemangat hingga lupa memakai kembali baju.

"Segitunya kamu semangat sampai lupa pakai baju," kata Bang Anton berbisik lembut di telingaku.

"Iya maaf, Bang, buru-buru takutnya gosong," jawabku malu-malu.

"Untung aja cuman kita berdua di apartemen ini. Coba kalau ada Mami, gimana coba lihat menantunya nggak pakai baju?" ejeknya.

"Abang senang banget ngeledek, aku jadi malu deh," kataku mendorong tubuhnya menjauh.

"Bukan ngeledek, cuman kode aja dikit," ucapnya.

"Aku mandi dulu, setelah itu kita makan ya bang," kataku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com