webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Ibu dan Anak Egois

Perbincangan dengan Pak Anton soal hati tidak berlanjut, selain aku memang malas ya mau bagaimana lagi. Aku teringat pada nasihat seseorang, yang mengatakan kalau kita tidak boleh menjadi seperti lilin. Bisa menerangi tapi dirinya sendiri terbakar habis.

Sore hari sesuai janji pada Mas Denis, aku langsung bergegas ke rumah sakit. Tapi sebelum masuk ke kamar Aisha, aku menyempatkan diri untuk melihat kondisi pacar Pak Anton. Di dalam ruangan, sekarang ada tiga perawat yang berjaga.

"Apa kalian ditugaskan oleh Pak Anton langsung?" tanyaku.

"Benar, Bu, sejak dihubungi tadi. Beliau meminta kami untuk berjaga di sini," jawab seorang perawat.

"Oh oke."

"Apa wanita ini adiknya Ibu?" Seorang perawat lain bertanya.

"Bukan, saya malah tidak kenal dengan dia," jawabku sambil menggaruk kepala.

"Tapi wajahnya mirip loh, bisa begitu ya."

"Katanya sih, kita punya tujuh kembaran di dunia ini. Ya mungkin aja, dia salah satunya kembaran saya," jawabku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com