webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Curcol

Arnold masuk ke dalam rumah lalu duduk di sebelahku, tatapannya tajam kepada Om Tama. Dia seperti ingin menelan Omnya hidup-hidup. Om Tama dengan santai meminum teh panas yang baru saja dibuat lagi oleh pembantu.

"Arnold sudahlah perjuangkan hak kamu, Om itu kayak begini cuman buat kamu kok," kata Om Tama.

"Basi lah Om atas nama aku, perjuanganku apapun itu what the bullshit. Om cuman pengen harta mami udah ya jangan sok lagi di depanku," kata Arnold.

"Lihat Om, jelas bukan anaknya sendiri tidak mau. Kenapa sekarang Om sudah kelihatan repot," kataku.

"Karena dia itu polos, beda dengan si Anton yang penuh manipulasi. Jadi apapun yang dikatakan Anton, Arnold tidak akan protes," kata Om Tama.

"Aku sudah dewasa Om, bukan anak kecil yang harus memperhatikan terus. Aku juga punya kehidupan sendiri, kenapa sejak aku luntang-lantung kalian tidak datang, baru sekarang saat aku akan menjadi pewaris, Om baru mendekatiku," kata Arnold mencecar Om Tama.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com