webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Bertemu Keluarga

157

Setelah mendapatkan nama kamar Mama dari resepsionis. Aku langsung pergi ke ruangan beliau, di sana semua orang sedang berkumpul, mereka sontak menatapku karena heran ada orang yang masuk tanpa permisi. Kak Yuni datang menghampiriku dengan gayanya yang biasa songong.

"Siapa kamu? Mau apa ke sini?" tanya Kak Yuni.

"Kak, ini aku Dinda, apa Kakak tidak kenal denganku?" tanyaku padanya.

"Jangan suka ngarang deh kamu. Dinda, Adik saya sudah meninggal lima tahun lalu," jawab Kak Yuni.

"Tapi aku beneran Dinda, Kak."

"Gimana kamu bisa mengaku sebagai Dinda. Wajah kamu aja beda jangan ngada-ngada deh Mbak, mungkin salah kamar kamu," imbuh Kak Dalfa menimpali.

"Aku saat ini memang nggak bisa buktikan kalau aku Dinda. Tapi aku berani sumpah, aku ini Dinda Ariani, Adik kalian. Aku ke sini pengen lihat Mama. Tadi aku ke rumah, tapi kata sekuriti Mama dirawat di sini sudah seminggu."

"Mbak ini makin ngaco aja, mana mungkin tahu alamat rumah kami," kata Kak Yuni.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com