webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
348 Chs

Bantuan Danisya

Nita benar-benar tega meninggalkanku dalam kesusahan. Kiara mendadak panas, karena mungkin kelelahan ikut denganku seharian ini. Mas Denis, jangan ditanya lagi sikapnya yang tenang dan cuek pada Kiara. Sejak sore, tangannya tidak pernah melepaskan ponsel dan terus tersenyum seperti anak muda dimabuk cinta.

"Mas! Bantu Kiara sebentar! Aku badan udah capek banget ini," kataku pada Mas Denis.

"Apa sih, orang nangis doang kok, kamu panik banget kaya gitu," sahutnya.

"Ya gimana nggak panik, Mas. Dia nangis karena demam," jawabku.

"Ya latihan aja, nanti juga kamu punya anak beneran. Belum lagi anak dari Aisha."

"Apa maksud kamu? Kamu mau jadikan aku baby sitter dari maduku?" tanyaku.

"Ya mending kamu resign, bantuin istriku rawat anaknya. Bisa jadi ibadah juga, bantuin suami kamu, kan," jawab Mas Denis.

"Astaghfirullah, Mas, udah ya tolong bantuin aku sekarang," kataku.

"Bantuin apa? Kamu udah kasih dia obat? Ya udah, jangan lagi kamu kasih. Tunggu empat jam," jawabnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com