Malam hari aku duduk bersama Bang Anton di samping ranjang Mami saling berseberangan. Arnold bagian pulang dan berjaga di rumah menemani 2 buntalan. Kami saling menatap dekat terlihat kesedihan di wajah Bang Anton yang tidak bisa diungkapkan oleh perkataan.
"Bang kamu kenapa?" tanyaku.
"Sedih aja Sayang lihat Mami," jawab Bang Anton.
"Bang apa yang bisa membuat cinta dalam diri Abang muncul? Sehingga Abang tidak bisa membenci Mami walau sudah tahu kalau Mami hanya memanfaatkan abang?" tanya aku penasaran.
"Satu aku tidak ingin menjadi orang yang tidak tahu diri. Kedua mau bagaimanapun mami telah mengurusku sejak kecil, setidaknya aku mendapatkan pendidikan yang wawasan yang baik. Keempat eh ketiga, aku memang menyayangi Mami mau bagaimanapun Mami lebih baik daripada Ibuku," jawab Bang Anton.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com