Marsel menerangkan kalau tidak akur dengan suaminya malah jalan dengan orang lain begitu nanti kalau melihat Neni.
"Mas Marsel masih bisa nyetir ? "tanya Neni.
"Masih bisa dulu aku ikut di toko sembako kalau ada orang membeli banyak minta diantar aku yang ngantar pakai mobil barang. "ucap Marsel.
"Mas Marsel kerja di toko sembako ? "tanya Neni.
"Mau bagaimana lagi akan kerja yang bagus aku tak punya ijasah apapun mana ada perusahaan yang mau menerimaku bekerja kalau tidak punya surat keterangan apa-apa. "ucap Marsel.
"Kasihan kamu mas kerja di tempat kasar padahal dulu kamu di kantor wakil direktur kalau berangkat kerja kendaraannya mobil, lalu menjadi Agus kerja di toko sembako nasib….nasib. "ucap Neni tertawa.
Dani yang dipangku Agus ikut tertawa meskipun dia tidak tahu apa yang dibicarakan.
"Mas mama kasihan waktu aku ketemu di rumah kita dulu, melamun terus mungkin memikirkan hidupnya punya anak cuma satu sudah tiada. "kata Neni.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com