Galang yang sudah mengganti pakaiannya, galang pun langsung menuju dapur untuk makan siang.
Sampainya galang di dapur, di sana juga sudah terdekat ketiga saudara kandungnya.
Mereka pun sangat menikmati makan siang nya, baru pertama kali ini, mereka makan siang begitu tenang, tidak ada obrolan di salah satu dari mereka.
Ketika mereka sedang asik menikmati makan siangnya, terdapat sebuah handphone yang bergetar di deket samping piring tasya miringnya.
"Kak ada yang telfon tuh" Ucap gita yang melihat ke arah handphone milik tasya, tasya pun langsung menoleh ke arah handphone muliknya, setelah mengetahui seorang ayah lah yang menelfonya, kemudain tasya mengangkat handphone miliknya.
(Suara telfon ayah dan tasya).
"Halo yah" Ucap tasya.
"Halo tasya, kamu di mana sekarang" Tanya sang ayah.
"Aku lagi makan sama adik-adik yah" Jawab tasya.
"Ayah kan sore ini mau pulang, kalian mau nitip apa" Ucap ayah bertanya.
"Apa aja yah, paling juga di makan sama kita hehe" Jawab tasya yang tidak mau merepotkan ayahnya.
"Yudh kalo gitu, ayah tutup dulu yah, kalian lanjut makan lagi" Ucap ayah.
"Baik yah" Jawab tasya yang langsung mematikan telepon nya.
"Kata ayah apa kak" Tanya gita penasaran begitu pun ketiga adik nya melirik ke arah tasya,karna mereka tidak mendengar obrolan kakanya sama ayah nya.
"Hari ini ayah mau pulang" Jawab tasya yang masih mengunyah makananya.
"Hah beneran kak" Saut Rendi, lalu langsung di anggukan oleh kak tasya.
"Yeeeeeeeeeeyy, bisa ngajak jalan-jalan lagi aku" Ucap gita kegirangan.
"Dasar pikiran kamu jalan-jalan mulu" Saut galang ketus.
"Biarin wlleee, awas aja kalau aku ngajak ayah jalan-jalan, abang gak boleh ikut" Ucap tasya meledek.
"Udah-udah jangan berantem, mending selesai kan makanan kalian, kaka mau cepet-cepet beresin rumah, biar aya sama ibu pulang jadi nyaman" Ucap tasya yang sudah selesai makananya terlebih dulu.
Mereka pun langsung melanjutkan makananya setelah mendengar ucapan kak tasya, lucu yah kalau di lihat-lihat, kak tasya sudah seperti ibu mereka sendiri, sekalinya ngomong langsung pada nurut.
Tidak seperti orang-orang biasanya yang kalau di bilangin sama kakanya malah melawan.
***
Pukul 4 sore pun tiba, terdengar suara mobil yang memasuki garansi rumah milik galang.
Mereka pun yang sempat mendengar kedatangan mobil masuk ke garansi rumahnya, lalu mereka pun beranjak lari dari setiap kamarnya.
"Yeeeee ayah pulang... Yeee" Teriak gita dan dilan yang langsung turun dari tangga, begitu pun galang dan tasya yang keluar dari rumah untuk keluar rumah, menengok siapa yang dateng.
"Ayah, ibu akhirnya pulang juga" Ucap gita bahagia seraya menghampiri kedua orang tuanya dan memeluknya secara bergantian.
"Yudh yuk masuk" Ajak sang ayah.
Ketika sang ayah yang hendak mengambil barang bawaanya di bagasi mobil, galang pun langsung menghampiri sang ayah lalu berkata.
"Udah ayah sama ibu masuk aja ke dalam, biar aku sama kak tasya yang bawa barang-barangnya" Ucap galang.
"Beneran gak apa-apa" Saut sang ibu yang merasa di repotkan kepada sang anaknya.
"Iya bu" Jawab tasya senyum.
Kemudian ayah dan ibu pun masuk ke dalam yang di gandeng oleh gita, begitu pun tasya, galang, dan Rendi membawa barang-barangnya ke dalam rumah.
Sang ayah pun duduk di sofa bersama gita, sedangkan sang ibu yang langsung menuju dapur untuk membuat sebuah minuman untuk keluarganya.
Begitu pun ketiga anaknya yang sudah ikut duduk di sofa setelah meletakan barang bawaan ayah di atas meja ruang tamu.
"Dek, ibu mana" Tanya tasya yang tidak melihat ini di sofa.
"Mungkin ke dapur kak, coba aja liat" Jawab gita.
"Yudh kalo gitu" Ucap tasya yang langsung beranjak ke tempat dapur.
"Eh ibu, kenapa repot-repot buatin minuman sih, ibu baru pulang kan, sebaiknya ibu istirahat aja" Ucap tasya yang langsung membantu ibunya.
"Gak apa-apa kak, lagi juga ibu dah lama gak nyiapin kalian sesuatu, yakan" Jawab ibu yang tersenyum.
"Hehe, tapi kan ibu baru pulang"
"Gak apa-apa, yudh gih kamu siapin wadah aja buat naro cemilan yang kalian bawa masuk tadi" Perintah sang ibu.
"Baik bu" Ucap tasya yang langsung mengambil beberapa piring dan mangkok.
Serasa sudah siap semuanya, tasya dan sang ibu beranjak ke ruang tamu, untuk menghidangkan sebuah minum jus yang di buat olehnya.
Tidak lupa tasya membuka cemilan yang sudah ada di atas meja ruang tamu untuk di letakan ke wadah piring dan mangkoknya.
Mereka pun menikmati cemilan dan sebuah jus yang di hidangkan oleh sang ibu dan kak tasya.
Begitu bahagianya mereka mengobrol, dari cerita anaknya sekolah, bahkan galang sampai ke ceplosan cerita tentang masalah dia, tapi ayah nya beranggapan biasa aja, karna galang sudah bilang masalah udah gak di perpanjang lagi sudah selesai.
Obrolan demi obrolan yang mereka lakukan, tidak terasa waktu sudah hampir jam 6 mereka pun segera membersihkan badan, begitu pun kedua orang tua mereka yang beranjak ke kamar nya untuk membersihkan badan mereka, karna sudah seharian kedua orang tua mereka tidak mandi.
Jarak yang lumayan jauh dari tempat kerjaan kedua orang tuanya sampai rumah, sehingga di perjalanan mereka tidak ada waktu untuk mandi dalam sehari menempuh perjalanan arah pulang.
***
Seperti biasa pada malam hari sebelum ayah dan ibu pulang ke rumah, mereka hanya berdiam di kamar setelah makan malam secara sandiri-sendiri.
Namun berbeda ketika ayah dan ibu nya pulang malah justru sangat bersemangat sekali menjalani momen-momen seperti ini, makan malam bersama.
Mereka yang sudah lama tidak makan bersama lagi, malam itu sangan bahagaia sekali apa yang mereka rasakan sangat berbeda, seperti keluarga yang begitu telah kembali dari perpisahan yang amat lama panjangnya.
Mereka yang sudah menempati tempat duduk nya masing-masing mereka pun siap untuk menyantap hidangan masakan yang di buat oleh sang ibu dan kak tasya.
Di tambah lagi, ke empat anaknya sangat betul-betul menikmati masakan yang ibunya telah bikin, sudah lama mereka yang tidak menikmati masakan ibunya, walaupun masakan kak tasya tidak beda jauh enaknya sama masakan ibunya, tapi bagi mereka masakan ibu lah yang paling the best dari segala masakan ternikmat di dunia.
Bukan begitu para permisi.
"Hmm nyam, nyam yah, minggu depan jalan -jalan yuk" Ucap gita, yang mengagetkan sang ayah sampai batuk.
"Dek, kalau makan tuh makan dulu apa, baru ngomong, liat tuh ayah keselek kan" Saut galang mengomel.
"Iya, iya maaf" Jawab gita cemberut.
"Udah, udah, kamu apa-apa an sih lang" Ucap ibu nya membela gita yang terlihat merengut karna di marahin abang nya.
"Iya nanti kita jalan-jalan, liat cuaca nya yah kalau terang kita jalan, kalau hujan yah gak jadi" Ucap ayah tersenyum.
"Yeeeeey" Saut gita girang, kemudian senyum seperti normal kembali.