webnovel

Kecelakaan

Adiyasa akhirnya berangkat ke Papua. Hatinya sungguh pilu, meninggalkan Abi bersama keluarga Amran. Mereka bisa dipercaya tetapi sebagai orangtua tunggal, ia sedih harus meninggalkan Abi seorang diri.

Namun, sumpahnya sebagai seorang prajurit yang harus mengutamakan tugas, disitulah ia harus memilih. Dan pilihan menjadi prajurit sejati, membuatnya yakin jika Abi akan menjadi anak yang membanggakan saat ia dewasa. 

Di dalam pesawat, ia termenung. Tak sadar mata Adi mengalir, ia pun berusaha menyeka. Adi harus menguatkan hatinya, agar Abi pun kuat berpisah sementara waktu. 

Tanpa sadar, seorang kawan seperjuangannya melihat sang komandan menyeka air matanya. 

"Ini pasti berat, tetapi saya yakin Komandan sanggup melewati semua ini." Anak buah Adi itu memberinya semangat. 

"Thanks!" ucapnya getir, berusaha tersenyum.

Adi akhirnya menatap masa depannya berusaha tersenyum. Ia yakin, suatu saat nanti kebahagiaan itu bisa diraihnya kembali. 

****

Akhirnya 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com