webnovel

Bagaikan Rama & Sinta

Versi 01 : Cinta yang Hilang dan Ditemukan Novel ini menceritakan kisah cinta abadi antara Titah dan Kamil, dua sahabat masa kecil yang dipisahkan oleh waktu dan nasib selama 17 tahun. Mereka bertemu kembali dan jatuh cinta, namun sebelum mereka dapat menikah, masa lalu Titah yang kelam muncul kembali dalam bentuk Kevin, mantan kekasih yang jahat dan posesif. Kevin, meski sudah menikah, masih menginginkan Titah dan merencanakan untuk menculiknya. Dia berhasil menculik Titah dan memintanya untuk menjadi istrinya, tetapi Titah menolak dan memilih untuk setia pada Kamil. Kamil, yang mengetahui tentang penculikan ini, berusaha menyelamatkan Titah dan berhasil membunuh Kevin. Versi 02 : Perjuangan dan Pengorbanan Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Titah dituduh oleh warga desa telah berselingkuh dan diusir. Titah memilih untuk pergi dan meninggalkan Kamil, tanpa memberi tahu bahwa dia sedang mengandung anak mereka. Titah melahirkan dua anak kembar, Dzaka dan Dzaki. Sepuluh tahun kemudian, mereka mengetahui tentang ayah mereka dan berniat untuk mempersatukan kembali orang tua mereka. Namun, mereka harus menghadapi tantangan dari warga desa dan adik Kevin yang ingin membalas dendam. Dengan bantuan paman mereka, Fitra, dan sahabat ayah mereka, Rivan, Dzaka dan Dzaki berhasil meyakinkan warga desa dan menemui Kamil. Mereka menceritakan kisah mereka kepada Kamil, yang kemudian meminta mereka untuk membawanya kepada Titah. Akhirnya, Titah dan Kamil bertemu kembali dan Kamil membawa Titah pulang bersama anak-anak mereka. Mereka hidup bahagia bersama, menunjukkan bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan. Novel ini adalah kisah cinta yang penuh dengan drama, konflik, dan emosi, yang akan membuat pembaca terpaku dari awal hingga akhir.

Daoistovzdb20 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
21 Chs

Bab 10

Di Dapur..

"Perasaan ada yang manggil ya, iih.. Serem.. Astaghfirullahalazim Jum.." kata Paijo.

"Ngopo toh jo?" tanya Jumiati.

"Kamu itu loh ngageti wae.." jawab Paijo.

"Mboh lah.. Ketahuan ya.." kata Jumiati.

"Ketahuan apa?" tanya Paijo.

"Iya ketahuan kan pasti habis ngelakuin yang seram.." jawab Jumiati.

"Iya hehe.." kata Paijo.

Di Depan Pintu Kamar Mandi Lagi..

"Ya sudah, Bibu.."

"Iya Bubu."

"Aku temani ke kamar yuk."

"Yuk Bubu."

Di Meja Makan..

"Assalamu'alaikum." Fitri memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Fitri.

"Wah sarapan pasti tetah yang bikin kan?, coba ah.." kata Fitri.

"Fitri.."

"Nggih uti."

"Taruh makanannya di meja lagi." pinta ibu Salma.

"Loh kenapa memangnya uti bukannya sudah pada kumpul semua ya di meja makan.." kata Fitri.

"Yu.."

"Nggih bu."

"Jelaskan pada anakmu." pinta ibu Salma lagi.

"Nggih bu, jadi gini loh nduk.." Ayu menjelaskannya pada Fitri.

"Oh gitu.." seru Fitri.

"Huh untung bisa nahan nafsu." kata Naufal sambil menghela nafas.

"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Titah dan Kamil.

"Maaf ya nunggu lama." kata Titah.

" Haha pasti haha.. " kata Paijo di dalam hati sambil tertawa.

"Joya hmm.."

"Atakiwir.." Paijo terkejut dan menjatuhkan nampan.

"Joya.."

"Bubu.."

"Sudah Bibu duduk di sini saja ya.." pinta Titah.

"Tapi Bubu.." kata Kamil patuh.

"Haiya apa lagi ini.." keluh Rahmat.

"Pasti Joya buat ulah lagi mat, kan begitu kerjaannya." keluh pak Adam juga.

"Joya.."

'Iya den ayu.."

"Pacar saya kamu apain, kamu kerjai ya?" tanya Titah yang marah pada Paijo.

"Tuh kan benar mat.." keluh pak Adam lagi.

"Yah.."

"Apa?" tanya pak Adam.

"Sttt diam yah nanti.." jawab Rahmat.

'Oke.." seru pak Adam.

"Sekarang kamu saya hukum." kata Titah yang akan memberikan Paijo hukuman.

"Apa itu den ayu hukumannya?" tanya Paijo.

"Tunggu sebentar biar saya pikirkan hukuman yang pas dan cocok untuk kamu." jawab Titah.

"Ya sudah kita sarapan dulu." kata ibu Salma.

"Eh Joya.."

"Nggih den ayu.."

"Mau kemana?"

"Mau kedapur lanjut ngopi den ayu.."

"Oh.. Jumiati.."

"Nggih den ayu."

"Tolong ambilin kopinya Paijo dong." pinta Titah lagi.

"Oh nggih." kata Jumiati patuh.

Tiga Puluh Detik Kemudian..

"Ini den ayu." kata Jumiati memberikan kopinya Paijo pada Titah.

"Terimakasih ya bi Jum kopinya dan sekarang.. Nih jo kopinya." sambung Titah yang memberikan kopi pada Paijo.

"Atawir.." Paijo menyemburkan kopinya, karena kopinya pahit lalu kemudian mengenai Rahmat adik ipar Titah.

"Emm Joya.." Rahmat kesal pada Paijo.

"Kenapa mas?" tanya Ayu.

"Ini disembur kopi sama Joya." jawab Rahmat.

"Hmm Joya.." Ayu juga ikut kesal pada Paijo.

"Maaf bu Ayu, kopinya pahit." kata Paijo.

"Itu hukuman untuk kamu." sambung Titah.

"Sudah kan den ayu hukumannya saya mau ke.." kata Paijo lagi.

"Dari saya belum." sambung Ayu.

"Kok.." keluh Paijo.

"Mijn zus kan je ook straffen, omdat je mijn schoonzus met koffie hebt besproeid, waardoor haar kleren vies zijn geworden." kata Titah yang menggunakan bahasa Belanda.

"Ha.. Aaaa.." Paijo tidak mengerti dengan bahasa yang Titah gunakan.

"Why are you confused?" tanya Ayu.

"Haduh tidak tahu artinya lagi." keluh Paijo.

"My daughter."

"Yes dad.."

"Is that Dutch?" tanya pak Adam.

"Yes, dad, I spoke with Paijo in Dutch, why?" tanya Titah juga.

"It's okay, good and move on." pinta pak Adam.

"Okay.." kata Titah patuh.

Hari ini aku menemani Titah ke kampus karena dia ada jadwal tambahan dan setelah dari kampus barulah aku, Teman-teman ku, dan Titah, Teman-teman Titah jalan ke monas, baru setelah itu aku dan Titah lanjutkan nonton bioskop bersama Rivan (teman kecil aku dan Titah) tentu nya Rivan bersama pacar nya.

Universitas Islam Jakarta (UIJ)

"Bubu.."

"Iya Bibu, ada apa?" tanya Titah.

"Sudah sampai." jawab Kamil.

"Iya.." seru Titah.

"Bubu.."

"Ada apa lagi Bibu?"

"Bibu tunggu didepan kelas ya."

"Iya Bibu.."

"Oke.."

Di Kelas Titah..

"Tah.."

"Ya.."

"Kak Kamil.."

"Iya nungguin." kata Titah.

"Oh.." seru Dini.

"Tah.."

"Apa?" tanya Titah.

"Yuk.." jawab Doni.

"Yuk kemana?" tanya Aldo.

"Ade ajeh.." jawab Doni.

"Hmm.." keluh Aldo.

"Ya atos kalian tunggu di hareup wae sarua Bibu nya." pinta Titah.

"Oke.." kata Zacky patuh.

Di Depan Kelas Titah..

"Bubu mana?" tanya Kamil.

"Bubu nya sedang ada sesuatu dengan Doni." jawab Zacky.

"Ha.. Hmm.." keluh Kamil.

"Hayo loh Bubu nya selingkuh." kata Ridwan menakut-nakuti Kamil.

"Hmm.."

"Bercanda kak.." kata Aryo.

"Haha.." semua teman-temannya mentertawakan Kamil.

Ih kalian.."

Di Dalam Kelas Titah..

"Kenape Don?" tanya Titah.

"Jadi seperti eni tah, ane kan suka sama Dini udah lama.. Banget." jawab Doni.

"Em terus?"

"Bantuin ane dong tah sup.."

"Tunggu, ane paham sekarang, maksud elu, elu minte bantuan sama ane supaya elu sama dini jadian kan, begitu kan?"

"Nah iye noh, bener.."

"Oke.." seru Titah.

"Oke doang nih?" tanya Doni.

"Ya iyalah.. Terus mau apa lagi?" tanya Titah juga.

"Usahakan sekarang ya." pinta Doni.

"Iya saya usahakan." kata Titah.

Setengah jam kemudian..

Di Luar Kelas Titah Lagi..

"Ih kok Bubu kok lama banget sih.." keluh Kamil.

Di Dalam Kelas Titah Lagi..

"Pokoknya tenang saja, tapi saya harus diskusi dulu nih sama yang lain." kata Titah.

"Tanpa Dini ya tah.." sambung Doni.

"Oke, beres, dan bisa diatur itu tenang hehe.."

Di Luar Kelas Titah Lagi..

"Maaf ya nunggunya lama, kak Anggia.." kata Titah.

"Iya tah." sambung Anggia.

"Bisa minta tolong untuk ke sini sebentar tidak kak?" tanya Titah.

"Oke, bisa dong." jawab Anggia.

"Kak Bagus, Kak Ridwan, kak Lili, Aryo, Zacky, Aldo, ikut ke dalam kelas yuk." kata Titah.

"Aku tah.." sambung Dini.

"Kamu disini saja, Bibu.."

"Iya Bubu."

"Kamu di sini saja ya sama Dini."

"Tapi Bubu.."

"Ada apa ya kak kok tiba-tiba?" tanya Dini.

"Kamu jangan tanya saya, saya sendiri saja tidak tahu." jawab Kamil.

Di Dalam Kelas Titah Lagi..

"Nah kan ini sudah ada anak-anak kamu cerita siapa tahu salah satu dari mereka punya solusinya." kata Titah.

"Oke, kak dan yang lainnya jadi gini.." Doni Menceritakannya pada teman Kamil dan teman Titah yang lain.

Di Luar Kelas Titah Lagi..

"Kok didalam lama ya kak." kata Dini.

"Iya." sambung Kamil.

Di Dalam Kelas Titah Lagi..

"Oke, kalau gitu kalian bikin Kamil cemburu ya." kata Titah.

"Kalau masalah manas-manasi Gue jagonya." sambung Aldo.

"Mantul tuh." kata Lili.

"Ya sudah kita keluar yuk." ajak Anggia.

"Yuk.." sorak semua mahasiswa yang ada di dalam kelas.

Di Luar Kelas Titah Lagi..

"Bubu.."

"Ya Bibu.."

"Apaan sih, Titah itu sekarang milik gue." kata Doni.

"Maksudnya?" tanya Kamil.

"Iya sekarang Titah sudah jadi pacar saya." jawab Doni.

"Apa!!!, Bubu.." Kamil merasa kecewa.

"Gak ada Bubu, Bubu an lagi." kata Doni.

"Iya kak tadi di kelas aku menyaksikan Titah sudah terima Doni kak.." kata Aldo yang sedang membuat Kamil cemburu.

"Kamu merebut Titah dari saya.." kata Kamil yang emosi juga cemburu.

Di Luar Kampus..

"Kamu bukannya sudah tahu Titah itu punya saya bukan punya kamu." kata Kamil lagi yang masih emosi juga cemburu.

"Yes.." seru Doni kesenangan.

"Maksudnya apa?" tanya Kamil.

"Prank kak.." jawab Doni.

"Astaghfirullahalazim." kata Kamil yang mencoba menghentikan emosinya.

"Hehe.." semua tertawa.

"Kalian hmm.." keluh Kamil.

"Jangan marah Bibu." bujuk Titah.

"Kamu juga Bubu.." kata Kamil.

"Maaf, Don.." Titah memberikan kode pada Doni.

"Apaan?" tanya Doni.

"Jangan pura-pura gak tahu deh.." jawab Zacky.

"Astaghfirullahalazim lupa.." kata Doni.

"Nih.." Ridwan memberikan sesuatu.

"Makasih kak.."

"Sama-sama."

"Dini.."

"Iya Don.."

"Sebenarnya saya sudah lama ingin ngomong soal ini, Dini apakah kamu mau jadi pacar ku?" tanya Doni yang menyatakan cintanya pada Dini.

"Jadi benar kamu punya perasaan yang sama seperti aku?" tanya Dini juga.

"Iya hehe.." jawab Doni.

"Jadi bagaimana, diterima gak nih?" tanya Bagus.

"Iya diterima gak?" tanya Ridwan.

"Iya aku mau.." jawab Dini.

"Jadi ada dua yang baru jadian nih, berarti double dong traktirannya hehe.." kata Lili.

"Oke.." seru Kamil dan Doni bersamaan.