webnovel

Back To The Marriage

Sandra merasakan pukulan bertubi-tubi saat Bara meletakan map berisi surat perceraian mereka. Tidak disangka secepat ini kenangan manis mereka harus berakhir. Kendati sudah menyiapkan jauh-jauh hari, Sandra masih saja belum rela. Cukup ia akui, jika bersama Bara-lah kebahagiaan itu ia kecap. Apalagi saat mengetahui ada sesosok mungil yang sedang tumbuh dalam rahimnya. Bara tak pernah menyangka, jika perceraian yang ia ajukan adalah awal dari penyesalan terdalamnya. Sandra lepas dari genggamannya. Saat menyadari kehadiran Sandra segalanya, ia malah melakukan hal konyol yang tak termaafkan. Sandra pergi dari hidupnya. Memilih mengakhiri penderitaan selama di sisi Bara. Sandranya telah lari. Tujuh tahun berselang. Dalam satu pesta yang cukup besar telah mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka memilih mengikat pernikahan kembali? Atau justru telah bahagia dengan pasangan masing-masing? *** Baca karya yang lain : My Ex Billionaire Please, Back To Marriage With Me Persuit of My Ex-Lover IG : @ayakalibrary

Hayuayaka · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
296 Chs

Tempat Ternyaman

Menanggapi pernyataan Intan, tentu saja Sandra merasa khawatir. Dia tidak mungkin hamil lagi. Mereka sejauh ini memakai alat kontrasepsi.

"Kau jangan menakut-nakuti aku ya, Intan," ucap Sandra dengan pandangan melotot.

"Ya mau saya juga begitu, Nyonya. Tapi bagaimana lagi. Ini si Syden begitu anaknya. Tapi mungkin ada penjelasan medis lain terkait hal itu. Sebaiknya Nyonya ke dokter saja. Saya yakin, dokter akan lebih paham kok."

Sandra mengangguk setuju. Rencananya dia memang akan ke sana. Ini sekalian mau istirahat terlebih dahulu.

"Ya sudah besok kita akan ke dokter,," ucap Bara.

Sejak tadi dia mengurut keningnya kebingungan. Bagaimana kalau ia akan memiliki anak lagi? Dari segi financial tentunya tidak akan masalah. Tapi dari mentalnya? Bara belum benar-benar yakin.

Memiliki anak juga membutuhkan persiapan yang matang dari segala aspek. Bukan hanya finansial saja, tapi mental juga sama pentingnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan, Nyonya. Selamat beristirahat."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com