Ditinggal beberapa jam untuk menemui keluarga Djong, membuat Sandra tidak fokus kepada bayi Eugene. Hatinya harus sedih saat melihat bayi itu ditusuk jarum untuk memasangkan infus.
"Maafkan Mama Sayang. Mama kurang perhatian ya sama Eugene."
Sandra memegang tangan mungil yang terbuka. Hatinya begitu hancur saat ini. Anak kecil itu harus menahan panas tiga puluh sembilan derajat Celcius.
"Nyonya."
Tepukan di bahunya seketika menyadarkan Sandra. Dia melihat Nadine yang wajahnya sama panik seperti dirinya.
"Nyonya pulang saja. Biar saya yang menemani Bayi Eugene. Ada dua bayi yang harus Nyonya perhatikan. Jangan seperti ini, Nyonya."
Nadine benar. Tidak seharusnya dia di sini meratapi kekesalannya yang telah lalai. Dua bayi sehat lainnya, harus segera dia perhatikan juga. Jangan sampai bernasib sama seperti bayi Eugene tersebut.
"Kau bisa menjaga bayi ini sendiri?" tanya Sandra lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com