"Eh bangun ya?"
Bara membuka pintu kamar dan mendapati Sandra bangun dari tidurnya. Jika dilihat-lihat, Sandra belum tidur. Mungkin hanya berbaring saja.
"Apa belum tidur, Sayang?" tanya Bara yang langsung memberikan kecupan di dahi Sandra.
"Kau lama sekali pulang. Aku sampai—"
"Syut. Lebih baik kau bantu aku saja."
"Bantu?"
Sandra memiringkan kepalanya. Bertanya apa yang dia dia bantu untuk Bara.
"Iya. Kau tidak lupa malam nanti ada apa 'kan?" tanya Bara yang sedang mengasah ingatan istrinya.
"Ck, mana mungkin aku lupa. Malam itu bertaruh nyawa untuk mengeluarkan bocah itu dan hanya—"
"Em ...."
Bara langsung membungkam bibir Sandra. Dia merasa sangat berdosa jika mendengar hal itu lagi. Ingin rasanya dia menghapus peristiwa lalu. Mungkin akan terasa menyenangkan hatinya.
"Maafkan aku Sayang. Maaf untuk ketidakhadiranku. Aku harap kau dapat memaafkannya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com