"Sayang maaf lama. Tadi nasihati Sky dahulu."
"Kau bilang apa?" Bara langsung saja berdiri. Padahal tadinya dia asyik menunggu Sandra sembari berbaring.
"Bilang apa?"
"Tadi itu loh."
Sandra berpikir sejenak. "Oh nasihati Sky, anak itu–"
"Bukan ... bukan itu, sebelumnya."
"Sebelumnya?" Sandra keheranan. Di depannya sudah ada Bara yang menggenggam tangannya.
Bara mengangguk membenarkan. Melihat Sandra dengan harap-harap cemas. Matanya berbinar menunggu harapannya menjadi kenyataan.
"Maaf lama?"
"Ya itu sebelumnya lagi."
Bara antusias mengingatkan Sandra. Yang justru semakin membuat Sandra keheranan. Kata apa lagi yang sebenarnya Bara dengar.
"Apa? Aku tidak mengatakan apa pun." Sandra berusaha mengingat. Namun nihil. Tidak merasa mengatakan hal lain selain yang telah disebutkan di atas.
"Kata pertama. Kau memanggilku apa?" ujar Bara yang sudah gemas. Tidak sabar mendengar kembali.
"Sayang."
"Iya Sayang. Akhirnya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com