Perang dingin antara Bara dan Sky masih kerap terjadi. Apa lagi penyebabnya tentu saja masalah laboratorium. Di antara mereka belum ada kesepakatan damai.
Sky tidak mau diantar Bara ke sekolah, dia lebih memilih naik taksi jika Sandra tidak bisa mengantar. Saat makan pun sama saja. Sky akan menunggu Bara selesai atau makan terlebih dahulu. Atau jika dia telah setengah jalan, akan langsung menghentikan makanannya, dan pergi begitu saja.
"Kalian mau sampai kapan begini terus?"
Sandra membawa tangannya di pinggang. Dia mengumpulkan dua anggota keluarganya. Masing-masing saling mendunduk. Takut dengan kegarangan perempuan satu-satunya di rumah.
"Astaga, bahkan kalian begitu kompak untuk diam."
Sandra mengambil napasnya banyak-banyak. Dia melemparkan secepat kilat. Ingin rasanya menerkam kedua orang di depannya.
"Papa Bara, Sky. Apa kalian bisu semua?"
Sandra geleng-geleng kepala sendiri. Dia tidak tahan dengan sikap keduanya yang saling diam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com