webnovel

Bab 11 Anak dari Keluarga Miskin Lebih Cepat Dewasa

Berdasarkan nada bicara Heru, dia tidak ingin Clara meninggalkan pesan di buku kenangannya. Clara menggelengkan kepalanya tanpa diminta.

"Coba lihat, dia tidak mau meninggalkan pesan." Heru tertawa geli tanpa merasa bersalah.

Clara adalah anak seorang sopir truk miskin. Meski lulus ujian, dia belum tentu memiliki kemampuan finansial untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kalau pun berhasil diterima, dia belum tentu mendapat pekerjaan yang bergengsi setelah lulus. Hanya segelintir anak dari keluarga miskin yang mampu menjadi sukses di negara mereka.

Nilai Clara tidak terlalu bagus dan keluarganya miskin. Kebanyakan siswa di kelas tidak mau repot-repot berteman dengan anak itu.

Di kehidupan sebelumnya, murid-murid di kelas mengabaikan Clara dan sibuk memuji Amanda. Pada waktu itu Clara sempat merasa sedih. Sekarang dia tidak peduli jika teman-temannya tidak memintanya meninggalkan pesan di buku kenangan.

"Amanda, kamu akan bekerja di bank mana? London adalah salah satu pusat keuangan global." tanya Heru dengan wajah penuh semangat.

"Aku tidak tahu. Ibuku akan mengatur semuanya." jawab Amanda sambil memainkan pena di tangannya.

Tiba-tiba Clara teringat kenangan di masa lalu. Amanda melanjutkan studinya ke London sebelum menyelesaikan studinya di bidang ekonomi bisnis. Tetapi dia gagal bekerja di bank asing. Tampaknya koneksi kedua orang tua Amanda kurang kuat sehingga tidak bisa membantu putri mereka bekerja di bank asing.

Clara tidak akan repot-repot memberi tahu masalah ini. Keluarga Amanda sangat memuja orang asing. Mereka menganggap sekolah dan bekerja di luar negeri adalah hal yang prestisius.

"Amanda, kapan hari ulang tahunmu?" tanya Heru sambil meletakkan tangannya di bahu Amanda.

"Apakah kamu juga ingin belajar di luar negeri?" Amanda mengabaikan pertanyaan temannya.

"Ayahku bilang akan mengirimku belajar di luar negeri. Tapi kami tidak memiliki kerabat di luar negeri. Jadi ayahku masih ragu-ragu. Bagaimana kalau kita tetap berhubungan di masa depan?" Heru memberi usul.

Amanda mengalihkan perhatiannya. Dia tidak tertarik pada Heru. Penampilan anak itu terlihat jelek. Amanda menyukai Bayu yang memiliki wajah tampan dan menjadi pujaan hati banyak siswi di sekolah mereka.

Tapi Bayu menyimpan bukunya secara diam-diam. Latar belakang keluarga Bayu hampir sama dengan Clara. Dia merasa iri pada Amanda yang memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah keadaan.

"Kamu tidak boleh memberitahukan tanggal ulang tahunku pada Heru." kata Amanda pada Clara ketika Heru mengobrol dengan siswa lain.

Clara mengangguk sebagai tanda mengerti. Dia tidak ingin berpartisipasi dalam hal yang tidak penting seperti itu. Amanda mengobrol dengan siswa lain.

Ketika melihat Clara sedang sendirian, Bayu mengambil buku kenangan dari dalam tas dan menyerahkan buku itu ke Clara, "Tolong tinggalkan kesan dan pesan di bukuku."

Menulis kesan dan pesan di buku kenangan teman dapat membawa petaka. Pemilik buku mungkin akan mengkritik pesan temannya dengan kejam. Clara mengambil buku di atas meja. Dia menulis pesan dengan hati-hati karena Bayu adalah teman pertama yang mengajaknya berbicara setelah dia lahir kembali. Clara tersenyum misterius ketika menyerahkan buku itu ke pemiliknya.

"Rara, kamu terlihat lebih cantik dari Amanda," kata Bayu.

Clara menoleh ke belakang. Satu hal yang dia pelajari setelah terlahir kembali adalah jangan mudah percaya pada perkataan orang lain. Dia mengabaikan pujian Bayu. Di sisi lain, Bayu tampak tertegun ketika membaca isi pesan di bukunya.