webnovel

Hari yang sangat sial

Narator : suatu hari yang cerah dikota mansyur. terdapat seorang perempuan yang sedang asyik tertidur dengan santainya. dia adalah Ferisha Bougenville. Saat ini dia sedang asyik menikmati tidurnya dihari minggu. mari kita lihat lebih dekat kehidupan MC kita.

"Ahh~ pagi hari yang cerah, burung burung berkicau, bunga bunga bermekaran, daun daun yang berguguran ditiup angin, dan jam wekerku yang menunjukan pukul jam 8".

S E B E N T A R

"Hei! Apa apaan ini! Jam weker sialan! Moo! Kenapa kau tidak berbunyi sih! Ini dah telat tau! Ibu juga kenapa dia tidak membangunkan diriku! Arghh!".

Narator: setelah berteriak tak jelas selama 2 menit lebih, iapun segera keluar kamarnya sembari bersiap siap untuk pergi kesekolah.

" Aku harus segera turun dan mandi! Uhh uang saku untuk Minggu ini hanya tersisa 16 ribu... Biarlah! Itu tidak penting, sekarang aku harus bergegas!".

Skip sampai setelah mandi, anggap saja dia terpeleset 2 kali disana.

"Arghh kenapa hari ini sial sekali! Padahal ini adalah hari yang indah! Tidak usah sarapan saja! Aku sudah terlambat!.

" Assalamualaikum buk! Ferisha berangkat dulu ya!".

Narator: ferisha memiliki rumah yang bisa dibilang tidak terlalu jauh dari sekolah, karena itu dia selalu berjalan atau berlari untuk menuju sekolah.

"Huft... Akhirnya aku sampai juga, tetapi..." Menghela nafas "mengapa gerbangnya tidak dikunci? Dan dimana semua siswa?. Aku akan coba masuk terlebih dahulu".

"Hmm itu kan... Hei hikari!". Teriak ferisha.

"Iya fer? Ada apa ya? Kenapa kamu disini?". Tanya hikari.

Narator: btw, dia adalah hikari nur cahyawi. Dia adalah teman dekat ferisha sejak smp, ia sangatlah ahli dalam sejarah dan olahraga tapi ia sangatlah lemah dibidang ilmu pasti seperti mtk, dan... Dia sangat alami dalam kejahilan, seperti  ikan ketika berenang.

"Bukannya sekarang jam pelajaran ya? Kenapa kamu tidak dikelas?".

Tanya ferisha.

"Hehe, kau tau kan aku ketua komite kedisiplinan. Saat ini aku sedang bertugas untuk menghukum murid bandel sepertimu yang datang terlambat, bwahahaha!".

"A- apa... Kau bercanda kan... Plis jangan ya hikari... Kita kan dah temenan dari smp, please ya (>_<)

Ntar w beliin eskrim di bu endang tapi tolong jangan ya...". Ferisha meminta tolong dengan wajah yang memelas.

"Ho ho~ satu percobaan yang mantap. DAGA KOTOWARU. Peraturan ada untuk ditegakkan bukan dilanggar. Usaha yang bagus ferisha, sekarang lari keliling lapangan selama semenit". Kata hikari dengan wajah sadisnya.

"U... Baiklah... Tetapi jangan minta contekan mtk dipelajaran pak budiantara, humph~".

|Eh... mtk... hmm apa kubatalkan saja hukumannya... Hmm... Hn... Tidak tidak! Ini semua kulakukan demi kesena- ini semua kulakukan demi menegakkan hukum! 1 pelajaran remed tidak akan mempengaruhi seorang ketua komite disiplin, hahahahaha!.| Kata hikari dalam hatinya.

Skip setelah berlari.

"Hei hikari, ini sudah satu putaran kan, aku sudah boleh kekelas kan?".

Narator: Ketika mereka sedang mengobrol, datanglah seorang pria tinggi yang mengenakan pakaian olahraga menepuk pelan kepala hikari.

"Ouch! Hei apa yang kau lakukan!, Oh rupanya ketod. Selamat pagi ada yang bisa kubantu".

Note: ketod: ketua osis, tetapi diplesetkan.

"Hei.... Ini hari minggu kan... Tapi kenapa A N D A menyuruh siswa berlari dilapangan?". Tanya ketod

"Ja... Jadi ini hari minggu... HEI KAU HIKARI SIALAN!. KEMBALIKAN TENAGAKU YANG SUDAH KUSIA-SIAKAN MOO! DAH MA AKU BELUM SARAPAN LAGI. HMMMMPH!". Teriak ferisha dengan penuh esmosi.

"Te~ he, maaf yak, abisnya kamu gampang banget dijailin sih. Jadi kebiasaan, terus nanti abis ini kita kekantin aja, aku trakteer semua makanan yg kamu mau".

"Siapin aja duid 20 ribu karena aku sangat lapar". Kata ferisha.

"Ekhm".

"Oh maaf ya ketod, ampe lupa kalo ada kamu disini XD". Kata Hikari.

"Sudah berapa kali w bilang njerr, jangan panggil w ketod, w punya nama, Cinnamomum verum, kalo keribetan panggil aja aien, jadi... Dia ini temanmu Hikari?".

"Iya dia temanku namanya Ferisha Bougenville, panggil saja ferisha, sana perkenalkan dirimu kepada aien".

Dengan sedikit gugup, ferisha memperkenalkan dirinya .    

"Per- perkenalkan, namaku Ferisha Bougenville, a- aku harus segera kekantin! Selamat tinggal". Ferisha langsung berlari meninggalkan aien dan Hikari.

"Maafkan dia yak, dia emang agak pemalu, kalau begitu aku pergi kekantin dulu ya, See ya!".

Narator: setelah hikari pergi kekantin mereka berdua bertemu dan segera duduk di bangku yang ada.

"Bu saya pesan nasi uduk komplit,           es lemon 1 ama kentang goreng, hikari yang bayar".

"Kalau hikari pesen teh manis satu aja".

|Dompetku yang malang (╥﹏╥) | kata hikari dalam hati.

"Oh ya ferisha, btw kenapa kamu kesekolah dihari minggu? Biasanya kamu tidur sampai siang. Tumben...".

"Iya nih Hikari, hari ini w apes banget dah, nginget hari salah, mandi kepleset 2 kali, dan parahnya, nyampe kesekolah ketemu setan sadis".

"Jadi, kamu kesekolah hanya karena salah ngira hari?". Tanya hikari.

"Iya".

Narator: Hikari tertawa terbahak-bahak sampai sampai ia meneteskan air mata.

"Yaudah daripada gabut, gimana kalau abis ini kamu mampir ke rumahku, disana kita coba hilangkan rasa ketakutanmu terhadap orang lain. Bagaimana?".

"Selama itu bukan cowok gpp". Kata ferisha.

" Oh iya, btw kenapa sih kamu takud banget ama cowok?". Tanya Hikari.

"..."

"Jadi kenapa kamu takud? Gak mau jawab? Hikari kan temenmu dari smp kelas 1".

"Baiklah...". Menghela nafas "alasan sebenarnya aku sangat takut adalah karena 204746 dan 177013".

"Ha? Apa itu?". Tanya hikari.

"Dah la itu kan cuma angka, nanti kita kerumah Hikari lalu kita mulai persiapan untuk menghilangkan traumamu, lagipula hikari punya banyak teman laki laki yang baik untuk kuperkenalkan kepadamu". Ia mengatakannya sembari tersenyum.

"Kenapa... Kenapa kamu pengen banget ngebantuin aku?". Tanya ferisha

"Memangnya hikari perlu alasan untuk membantu dan menjahili sahabatku satu satunya?". Ia mengatakannya sembari tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.

"baka~ bukan berarti aku senang mendengar kata katamu itu lo! Hmph".

Narator: ferisha hanya berbohong, sebenarnya ia bisa saja melompat dan berlari karena ia sangat senang mendengar apa yang dikatakan sahabatnya tersebut, bahkan saat ini wajahnya pun tampak memerah.

"Baiklah kalau sudah selesai makannya, ayo kita kerumahku, lagipula tugasku sudah selesai disini. aku akan menunggumu selesai sarapan. nona tsundere Te he~".

Bag 1 hari yang sangat sial selesai.