webnovel

Namanya Ayu "dia cantik, sama seperti namanya."

Ayu! Sudah disiapin semua perlengkapan besok? seru seorang perempuan paruh baya dari arah dapur.

Iya, ini juga baru disiapin mah. Jawab gadis cantik bernama Ayu dari kamarnya. Ayu kembali menghitung barang bawaanya. Semuanya sudah lengkap. Tinggal tidur dan menanti datangnya hari esok.

Berbeda jauh dari keadaan Ayu yang sudah beneran prepare, di tempat berbeda seorang cowok bernama Fatchul masih saja belum mempersiapkan semua perlengkapan. Dia masih sibuk memainkan gadgetnya.

Hari pertama MOS pun tiba, hari yang sebenarnya sudah ditunggu-tunggu Ayu. Dia sudah tak sabar jadi murid SMA. Jangan heran kalau dalam 3 hari MOS semua calon siswa berpenampilan aneh dan nyentrik. Semua peserta MOS laki-laki diharuskan membuat topi dari setengah bola plastik dan talinya menggunakan raffia. Kalau yang perempuan diharuskan nguncir rambutnya pakai pita warna-warni 12 warna. Nah lo! Udah kayak kabel kan rambutnya. Malang melintang kesana-kemari. Itu saja? Tentu jawabanya nggak lah yow, emang enak cuma disuruh bawa topi sama pita. Selain itu, semua calon siswa yang masih unyu-unyu ini disuruh bawa minyak goreng 40 ml. Harus pas takaran 40 ml kata kakak senior. Tapi beneran diukur pakai gelas ukur lho. Keterlaluan kan? MOS memang kadang dijadikan ajang balas dendam kakak kelas. Alasanya klise banget, karena mereka dulu diperlakukan seperti itu. Disuruh bawa kalung bawang putih, dan masih banyak lagi yang lainya. Aneh-anehlah perintahnya.

Mampus! bisa telat nih. Fatchul melirik jam tangan yang melingkari tangan kananya. Lima menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup. Fatchul tau ini hari pertama MOS, dia juga mengerti kalau dia seharusnya tak boleh kesiangan. Tapi apa boleh buat, sudah terlanjur mau gimana lagi?

Bang berhenti depan gerbang situ bang. Kata Fatchul pada tukang ojek langgananya. Maklum, orang tuanya baru akan membelikanya motor bila dia sudah resmi jadi siswa SMA Satu Nusa Satu Bangsa. Jadi, sebelum motor itu tiba dia masih harus bergantung ke Bang Budi, tukang ojek langganan Fatchul sejak SMP.

Iya siap mas Fatchul. Santai kayak dipantai dong mas.

Fatchul melotot Gimana bisa santai Bang, udah mau telat nih.

"Salah sendiri bangun kesiangan. Bang Budi tertawa. Setelah membayar, Fatchul bergegas memasuki gerbang sekolah.

Heh kamu, udah hampir telat nggak ngasih salam juga sama kakak kelas. Nggak sopan! Bentak salah seorang kakak kelas berwajah garang bermata elang, bernama Gilang. Tanganya masih menunjuk-nunjuk Fatchul. Fatchul menoleh, meringis sejenak dan meminta maaf sambil berlari. Dia nggak mau sampai kena hukum. Pasti jauh lebih parah.

Aduuuuh!!!!!!!! Fatchul terjerembab kebelakang. Dia menabrak sesuatu, eh ralat seseorang maksudnya. Topi bolanya miring, membuatnya terlihat lucu.

To be continued...