Susan terus menampar dirinya sendiri saat dia meminta maaf.
Toni mendengus dingin. "Kamu seharusnya tidak meminta maaf kepada aku, tetapi kepada Tuan Arya. Aku pikir aku mendengarmu baru saja mengatakan kamu akan menjilat sepatunya jika dia memiliki 5 miliar, bukan?"
'Apa?'
Susan terkejut. Mulutnya menganga, namun tidak ada kata yang bisa keluar.
Dia bisa berlutut di hadapan Toni Hendrawan tanpa ragu karena gelarnya sebagai pewaris muda Harimau Terbang. Di matanya, dia adalah sosok kuat yang bisa mendikte nasib keluarganya hanya dengan satu keputusan.
Namun, Arya hanyalah pecundang belaka di matanya, yang harus dihancurkan di bawah kakinya. Bagaimana dia bisa mempermalukan dirinya sendiri dengan menjilati sepatunya sebagai gantinya?
Dia tidak bisa menerima ini!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com