webnovel

Perpisahan yang ke-99

Ariani tiba di kafe tempatnya janjian bersama Citra dan Zaldi. Ariani masuk dengan membawa 2 Koper besar. Hal itu membuat Zaldi dan Citra kaget. "Riii, apa apaan ini?" tanya Citra langsung begitu dia berdiri didepan Meja. "hehehe, yaa beginilah , aku sengaja telpon karena mau pamitan sama kalian dan yaaa sekalian lahh antar aku ke bandara" ucap Ariani dengan nada yang di buat senang. "kamu gila yaa Rii" sembur Citra lagi. "sayang tenang dulu" ucap Zaldi ke Citra dengan nada sedikit berbisik ke Citra, "Rii, duduk dulu dehh" ucap Zaldi dan mengambil koper koper Ariani untuk ditaruh di pinggir meja. "sekarang kasih tahu kami, apa maksudnya semua ini rii"? , tanya Zaldi pelan . "begini lohh, tadi pagi aku minta return dari Firma hukum ku dan yaa langsung dia setujui, itu artinya aku resmi kembali dan aku bukan pengacara A.S Global lagi, jadi aku harus pulang ke Kalimantan sore ini penerbangan jam 6," ucap Ariani seolah dia baik baik aja. "kok bisa ngajuin return dapat jawaban secepat itu, bukannya return kamu yang pertama aja di tolak gimana ini bisa langsung di setujui gitu aja, Daan Adrian?" ucap Citra tak sabaran. "pertama, aku ngajuin return dannn mengancam kalau nggak di setujui aku akan resign" ucap Ariani dan tertawa kecil, "ke dua, jangan bawa bawa Adrian, dia lagi nggak ada di Indonesia dia lagi sama cinta masa kecilnya di Hongkong,okee" puass dengan jawaban ku. "nggak, kali ini kamu harus dengerin aku Riii" ucap Citra tegas '?"nggak mau Cit, kalau kamu masih bahas Adrian aku nggak mau" tentang Ariani. "Rii, cinta nya Adrian itu kamu dan dia,,,,,,," belum selesai Citra bicara Ariani memotongnya,. "Citra, pliisss aku Sahabat kamu, dan kamu kenal aku kan, aku akan baik baik aja, bagi ku ini adalah perpisahan ke-99 buat ku dan Adrian, itu artinya tidak ada jalan untuk kami bersama ,,, dari awal harus nya aku menyadari itu bukan harus nya aku mengikuti Logika ku dan tidak membiarkan hati ku berbicara," Ucap Ariani penuh dengan penekanan. "dengar, jika kalian sahabat ku jangan berbicara apapun lagi tentang aku dan Adrian , dari awal memang tak ada jalan bagi kami, dan aku ,,aku harusnya siap dengan semua ini, jadi ini lah keputusan ku, jadii pliss dukung aku kali ini" lanjutnya dan Ariani menggenggam tangan Citra. Melihat sikap Ariani, citra mendekati Ariani dan duduk disampingnya dia langsung Memeluk Sahabat nya itu. "dengar yaa Rii, aku selalu mendukung mu, jika itu demi kebaikan mu, tapi kali ini aku berdoa semoga kamu salah, kamu dan Adrian harus bersatu, jika tidak Maka aku akan kehilangan jiwa sahabat ku" ucap Citra yang sangat tahu perasaan Ariani, sontak ke duanya pun menangis. "aku, akuu, akan baik baik aja Cit" ucap Ariani terbata bata. tapi ucapan Citra benar, Setelah ini ntah apakah Ariani bisa menghidupkan hati nya kembali atau tidak.

-----_----

jam menunjukkan pukul 05 sore dan kini Ariani sudah berada di Bandara. "aku pamit yaaa, kalian baik baik lah" ucap Ariani ,, ",jaga diri yaa Rii" ucap Zaldi , Ariani pun hanya meangguk. "Rii, kamu harus rajin telpon aku yaa dannn luangkan waktu untuk diri mu jangan kerja terus" ucap Citra seraya memeluk Ariani, "iyaaa sayang ku" sahut Ariani. "okee dehhh, sampai ketemu yaa, byee" "assalamualaikum" ucap Ariani dan masuk ke ruang tunggu penerbangan nya.

-----_----

Setelah Ariani menghilang, citra dan Zaldi yang masih berdiri di depan pintu, menarik nafas panjang. "Ariani benar benar wanita yang terlalu kuat" ucap Citra, "dari sudut pandang ku sebagai pria ya sayang, dia bukan kuat, tapi dia berhati dingin, dan dia terlalu egois untuk mengungkapkan perasaannya sendiri," ucap Zaldi yang melihat kondisinya. "lalu menurut mu Adrian,, ohh kamu belain Adrian?" ucap Citra kesal. "bukan yank, bukan begitu, jadi gini loh, sebagai seorang cowok aku berada dan melihat dari sisi yang netral, jadi menurut ku Adrian saat ini, bukan bahkan saat dia belum mengetahui Ariani yang sebenarnya dia sudah merasa memiliki ikatan dengan Ariani, tapi karena kekecewaan yang di rasakan Ariani mendapatkan fakta bahwa orang yang dia cintai selama hidup nya tak mengenali nya saat bertemu di tambah lagi dia akan menikahi cinta masa kecilnya wajar lah jika Ariani bersikap seperti ini,,, namun di pihak Adrian disaat dia mengetahui yang sebenarnya dia lebih matian matian untuk mendapatkan Ariani, tapi tanpa Adrian sadari kesalahan fatal yang dia lakukan bahkan dia ulangi adalah, tak memberikan Ariani penjelasan apapun, sama sekali tidak, jadi lah Ariani seperti ini , membeku dan mati rasa." jelas nya yang panjang lebar "jadii, harusnya baik Adrian maupun Ariani harus mengungkapkan fakta fakta yang sebenarnya dari Mulut mereka sendiri bukan dari orang lain, karena saat ini yang Ariani butuhkan adalah pengakuan Cinta Adrian dan pengakuan bahwa hanya Ariani yang ada di dalam hidup Adrian" ucap Zaldi yakin yang mencermati kejadian ini dari 9 tahun yang lalu. "yaaa seandainya dari awal seperti itu maka mereka akan baik baik aja, tapi faktanya saat ini ,, kita hanya bisa menerima kenyataan bahwa benar ini perpisahan ke-99 dan perpisahan selama lamanya bagi mereka" sahut Citra, dan Zaldi pun hanya bisa meangguk pasrah.