Jam menunjukkan pukul 02.30 Siang ketika Adrian dan Riani tiba kembali di Surabaya.
Ariani pun dengan bergegas menuju ke ruangannya.
"Karina, saya mau Shalat dzuhur, jadi jangan biarkan siapa pun masuk hingga saya selesai shalat" ucap Riani ke asisten nya itu, "baik Bu" jawab Riani.
Namun siapa sangka saat msih shalat Adrian mendatangi ruangan nya. Karina tak akan berani mencegah bos besar nya itu sehingga ia hanya mengikutinya dari belakang, saat membuka pintu Adrian terpaku melihat Ariani shalat, dia memandang wanita itu dengan sorot mata yang tajam namun hangat, hatinya berdesir , seolah menemukan sesuatu yang hilang selama ini. "maaf pak, Ibu Ariani sedang shalat Dzuhur, kalau bapak butuh sesuatu saya akan sampai kan" ucap Karina dari belakang Adrian. dan menyadarkan nya "ohh tidak perlu" Adrian pun kembali ke ruangannya.
Kurang lebih 10 menit Ariani pun selesai shalat, dia merapikan kembali pakaiannya dan make-up nya . Dia kembali ke kursi nya dan memikirkan kejadian di Jakarta. "bagaimana ini jika dia menyelidiki tentang ku" ,, "jika dia tau aku siapa", pikiran Riani mulai lagi, "argggghhhh, sudahlah dia tidak mungkin mengingat mu Ariani" ucap Ariani sambil memijat mijat pelipis nya. disaat bersamaan Karina masuka "Permisi Bu" ucap nya "iyaa" jawab Riani masih dengan posisinya yang menunduk lemas dan memijat mijat pelipisnya, "ibu sudah di tunggu di ruang meeting untuk jadwal pertemuan dengan seluruh lawyer A.S Global Company Bu" ucap Karina, "baik lah saya kesana sekarang" ucap Ariani yang berubah semangat dalam sekian detik. Riani pun bangkit dari meja nya, "oiaa Bu, ini kunci mobil, dan rumah ibu" lanjut Karina, "ohh iya letakkan saja di meja ku" ucap Riani acuh dan meninggalkan ruangannya. Karina pun geleng-geleng kepala melihat atasannya itu, "dia sangaaatt cantikk, aneh dan berbeda, pantes saja bos tertarik padanya" ucap Karina ketika Riani telah meninggalkan ruangannya.
-------------------------_----------------
Meeting berjalan lancar, pertemuan nya dengan seluruh Lawyer A.S Global Company ternyata tak seburuk yang dia bayangkan. Mereka semua menerima Ariani dengan baik ,, mereka benar benar orang yang sangat ahli di bidangnya dan dengan pendidikan yang tak main main, mereka terdiri dari special lawyer dan seorang pemimpin,, Ariani tidak merasa minder dengan hal itu, tapi benar benar takjub dengan kekuatan hukum yang dimiliki oleh A.S Global Company, Pantas saja jika perusahaan ini sangat disegani dan berkembang dengan pesat sampai sekarang.
"Jadi Nona Ariani , ternyata kau adalah seorang pengacara?" ucap Ferdinand yaa dia dan ternyata merupakan Leader nya. "yaa yang seperti anda lihat Pak Ferdinad" ucap Ariani, "hehehe, tak ku sangka, kita akan bertemu lagi" ucap nya, Ariani hanya membalas dengan senyuman. "jika anda butuh bantuan maka jangan sungkan, bisa cari saya atau minta tolong ke yang lain" ucap Ferdinand lagi "oiaaa, Pak Ferdinand Fasilitas itu, maksud saya apa memang Tuan Adrian memberikan kannya untuk semua karyawan nya?" tanya Ariani, "ohh itu, Iyya dia memberikan nya namun hanya untuk semua pengacara nya" ucap Ferdinand "dia memang terlihat dingin namun sebenarnya dia orang yang hangat dan sangat perhatian ke seluruh karyawannya." Lanjut Ferdinand , Ariani pun hanya mengangguk , obrolan mereka terhenti ketika melihat Adrian datang menuju ke arah Ferdinand dan Ariani, dengan sikap dingin nya dan tanpa melihat ke arah Ariani, "Ikut saya ke ruangan saya, ada yang ingin saya bicarakan" ucap Adrian ke Ferdinand. "okee nona Ariani , sampai jumpa lagi" ucap Ferdinan, Ariani pun membalas hanya dengan anggukan saja. "hmmm, dia tidak berubah" ucap Ariani ketika melihat punggung Adrian mulai menghilang.