webnovel

Boss

Ariani berada didalam lift berdua dengan Adrian, menuju lantai dimana ruangan kerja nya berada. Ariani merasa sangat canggung, dia berdiri di belakang Adrian sengaja menyembunyikan wajah nya. Adrian tak ingin menggangu Ariani kali ini , dia hanya melirik sekilas ke Ariani, dan tak lama mereka pun sampai

--tinggg---

pintu lift terbuka,

Adrian pun melangkah keluar diikuti oleh Ariani. Ini merupakan lantai khusus untuk Bagian office untuk Hotel jadi seluruh Administrator, keuangan dan tata menajemen Hotel berpusat di lantai ini. saat melihat siapa yang datang seluruh karyawan pun berdiri dan menyambut kedatangan 'Boss mereka'. Ruangan Adrian berada di sudut bagian paling depan begitu membuka pintu dia dapat melihat seluruh aktifitas karyawannya. Ariani bingung kenapa Adrian membawa nya ke arah Ruangan nya. Ariani bisa tau karena di depan pintu tertulis jelas 'C.E.O Room' , dan paling mencolok dari ruangan lainnya. Adrian membuka pintu ruangan itu Ariani yang yang berjalan di belakang Adrian pun menghentikan langkahnya "kenapa berhenti ,, ayoo masuk," ucap Adrian, Ariani pun dengan anggun melangkah kan kakinya masuk ke ruangan Adrian , awalnya dia ragu, namun dia harus profesional. Sekali lagi Ariani di buat terpesona dengan ruangan itu. ruangan itu sangat luas , Ariani yang masih terpesona oleh ruangan Adrian kembali sadar ketika Ferdinand masuk tiba tiba dan menyapa nya. "hai nona cantik, senang bertemu dengan mu lagi" ucap nya dan mengagetkan Ariani. ",ehhh, haii tuan Ferdinand, iya senang juga berjumpa dengan mu lagi" balas Ariani, "ngomong ngomong anda bisa ada disini, Sepertinya saya tidak mendengar suara ketukan atau nggak pintu terbuka" lanjut Ariani, mendengar itu Adrian kembali tersenyum licik, dan Ariani menangkap sesuatu yang aneh 'apalagi rencana nya' pikir Ariani.

"ohhh, itu, aku keluar dari ruangan khusus yang memang siapakan oleh C.E.O hotel ini untuk 'mengurung seseorang'." ucap Ferdinand penuh rasa penekanan dan melirik ke arah Adrian. "hahhh, maksudnya" sahut Ariani yang menjadi semakin bingung, "ahhh, bodo amat lah, sekarang tunjukan dimana ruang kerja ku?" lanjutnya lagi, yang tak pernah ingin ikut dalam obrolan aneh 2 orang di hadapannya ini. Adrian pun melangkah mendekati Ariani, "ruangan mu ya disini" jawab Adrian, "hahhh, yang benar saja, jangan bercanda Tuan Adrian" balas Ariani, "aku tidak bercanda," jawab nya dengan ekspresi meyakinkan, Ariani pun semakin bingung, bagaimana bisa dia bekerja satu ruangan dengan Adrian. ",hmmm, aku ini pengacara, mana bisa konsentrasi kerja jika satu ruangan dengan Anda". ucap nya lagi lagi, "yang bilang satu ruangan siapa?" balas Adrian , Ariani tak bisa tahan lagi dia pun menarik nafas panjang. " sudah cukup Adrian, jika kau terus seperti ini, aku permisi" ucap nya dan memutar tubuh nya ingin meninggalkan ruangan Adrian, baru selangkah Adrian dengan cepat menahan nya. "kau suka sekali yaa pergi dan meninggal kan ku seperti ini" ucap Adrian. "jaga sikap anda tuan Adrian, saya hanya ingin bekerja profesional saya tidak ingin ada gossip apapun, tunjukan ruangan saya, atau batal kan kontrak nya" ucap Ariani tegas, jika mengenai pekerjaan Ariani tidak akan main main, ini lah yang membuat karir dan pekerjaan nya selalu berhasil dan maksimal. Ferdinand lagi lagi geleng geleng kepala melihat 2 orang ini.