Saga dan sang istri sudah sampai di rumah. Pria itu sangat memperlakukan Alisa dengan begitu extra hati-hati. Saga membukakan pintu mobil agar istrinya ke luar.
"Sayang, pelan-pelan." Saga melindungi kepala Alisa dengan tangannya sendiri, agar tak terjadi benturan kecil di mobil.
"Iya sayang. Tak apa-apa." Alisa geleng-geleng kepala ketika Saga memperlakukannya seperti ini.
Pria itu begitu siaga padanya. Saga menuntun Alisa menaiki tangga dengan perlahan. Pelayan dan anak buah tampak memandangi keduanya dengan takjub.
"Sayang, mereka semua menatap ke arah kita," ucap Alisa.
"Kenapa? Memangnya mereka tak boleh melihat keromantisan kita berdua?" Saga tetap menuntun dirinya agar sampai di kamar.
"Bukannya begitu."
"Lantas?" tanya Saga.
"Aku malu."
"Tidak usah malu sayang. Buat apa malu?" Saga membukakan pintu kamar dan masih menuntun Alisa sampai ke tepi ranjang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com