webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

Bab 342 - Kemunculan Pembunuh Misterius Part 2

Sementara lawannya menikmati perjuangannya, Rini mencoba yang terbaik untuk mencari cara untuk mengalahkan wanita di depannya atau melarikan diri. Dalam kondisinya saat ini melarikan diri tidak terlihat seperti suatu kemungkinan. Mencoba membunuh wanita yang berdiri di depannya itu sulit tetapi sebenarnya adalah pilihan yang lebih baik. Ketika dia memikirkan hal itu Rini tidak bisa menahan senyum lemah, melihat betapa menyedihkannya situasinya.

-------

Paman Rasyid dan beberapa penduduk desa dan petualang bisa lari cukup jauh dari desa. Suatu ketika dia memperhatikan bahwa orang gila yang menyerang desa tidak lagi mengikuti mereka, dia berhenti berlari. Irwan dan beberapa penduduk desa berhenti dan memandang paman Rasyid sedikit bingung.

Melihat ekspresi di wajahnya, Irwan sudah bisa menebak apa yang dipikirkan paman Rasyid. Dia tahu bahwa suaminya telah memikirkan ide paling konyol pada saat ini.

"Jangan lakukan itu guru."