webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

Bab 285 - Melarikan Diri

"Tolong, bantu aku mengalahkannya," paman Sapto menunjuk ke arah Arman. Penguasa Roh Kekacauan bahkan tidak repot-repot melihat siapa yang ditunjuk paman Sapto dan hanya memiringkan kepalanya.

"Jadi kamu ingin aku melakukan pekerjaan kasar seperti itu? Tidak bisakah kamu membiarkan Roh Penguasa rendahan melakukan ini?"

"Kami tidak bisa menang tanpamu. Tolong pinjamkan aku kekuatanmu." paman Sapto tidak terlalu suka berbicara seperti ini, tetapi melihat keadaan saat ini dia tidak punya pilihan.

"Nyahaha, baiklah aku akan meminjamkanmu kekuatanku yang luar biasa. Tetapi pada saat kamu memanggilku untuk tugas yang begitu membosankan, maka aku akan dipaksa untuk mendisiplinkan kamu … Apakah kamu membutuhkan aku untuk melepaskan kekuatan mata kiriku?" Sementara dia berbicara tentang mata kirinya, dia tiba-tiba menjerit dan memegang tangan kanannya yang dibalut.