webnovel

Bagian 6, Kekosongan Membuatnya Takut

Bagian 6

Kekosongan Membuatnya Takut

Keira Dan Arkan masih duduk berdua di pinggir lapangan.

"Eh Arr kamu tuh kemarin kenapa ga minta maaf sama Bu Saras." Ucap Keira.

"Kapan? Kemaren? Emang harus minta maaf?"

"Aku tu kemarin liat kamu pas terlambat, aku juga denger kamu cuma jawab iya iya doang."

"Sotau banget."

"ya intinya kamu ga minta maaf."

"Emang harus banget minta maaf ya?"

"Kamu kan salah, masa ga minta maaf."

"Bilangnya gimana?coba contohin."

"Gini Arr, maaf Bu saya terlambat karena bangun kesiangan, kek gitu."

"Ohh gitu, besok deh belajar minta maaf."

"Jangan karena kamu sering ngelakuin kesalahan itu itu terus jadi gamau minta maaf dan nganggep itu biasa aja."

"Iya Keira, bawel. Padahal kamu di kelas ga bawel, tapi di luar bawel banget, gabisa diem."

"Biarin, biar kamu tau tata krama."

"Tapi semua yang di omongin sama kamu itu bener si."

"Jelas lah, siapa dulu...Keira"

"Mau gimanapun juga yaa, makasih lagi Kei."

"Buat?"

"Yaa kamu, sering banget ngarahain aku, bilangin aku dan banyak si, maaf ya ngerepotin banget."

Keira kaget mendengar perkataan permintaan maaf dari Arkan.

"Eh ternyata kamu bener bener dengerin aku ya" ucap Keira dalam hati.

"Iya sama sama, ga ngerepotin sama sekali kok."

Tiba tiba...

"Woi Kan, Pacaran mulu!" Ucap Jaka dari kejauhan dan suaranya bergema.

Keira dan Arkan pun menengok ke belakang, ternyata ia adalah Jaka.

"Ga pernah beres emang mulutnya." Ucap Arkan pada Keira.

"Udah gapapa, dia kan dari kelas 10 orangnya gitu, rusuh."

Jaka pun berjalan mendekati Arkan.

"Jangan marah dong Kan." Ucap Jaka merayu.

"Engga lah, kek baru kenal aja. Lah? Lu berdua?" Ucap Arkan sedikit kaget.

"Kenalin nih, Kamila." Ucap Jaka.

"Hallo Keira, Hallo Arkan." Ucap Kamila.

"Temen apa gebetan?" Ucap Arkan.

"Temen doang deket." Ucap Jaka.

"Halah, ntar juga lama lama lu suka." Ucap Jaka.

"Awas di tolak." Ucap Keira menyambung.

"Mungkin lu duluan si Kan, ntar juga lama lama lu suka sama Keira, kalian juga deket dari kemarin." Ucap Jaka.

"bentar lagi masuk nih." Ucap Kamila.

"engga lah, kita kan cuma temen, yaa ga Kei?"

"iyaa dong."

Bel sekolah pun berbunyi.

"Eh udah udah masuk kelas masing masing aja yok." Ucap Kamila.

"yaudahh ayo Kei." Ucap Arkan pada Kiera.

Mereka berempat pun kembali ke kelas masing masing dan mengikuti pelajaran. Dari hari Keira Dan Arkan semakin dekat. Keira yang semakin tau akan kegiatan Arkan begitupun sebaliknya.

Keesokan harinya pada hari Jumat, Arkan bangun lebih pagi dari biasanya pukul 05:30 ia hanya tidur 3 jam lebih 30 menit, ia pulang bermain pukul 2 malam.

"Kok gua bangun pagi ya? Gatau deh mungkin cuma kebetulan." Ucap Arkan.

Arkan berangkat sekolah pukul 06:15. Tapi ketika sudah setengah perjalanan menuju sekolah ban motor Arkan terlihat kempes.

"Sial! Kenapa si pas gua bangun pagi ada aja apesnya."

Terlihat ada paku menancap di ban motor Arkan.

"Masa gua lari 10 kali cuma gara gara ini. Ga lucu deh."

Arkan mendorong motornya dan mencoba mencari bengkel selang 15 menit. Ia menemukan bengkel.

"Mas bocor nih." Ucap Arkan.

"Wah pagi pagi udah bocor aja, rejeki ni." Ucap si tukang bengkel.

"Ni kira kira lama ga nambalnya?"

"Bentar mas saya coba cek dulu."

Setelah si tukang bengkel mengeceknya, ia berkata pada Arkan.

"Kemungkinan lama mas, soalnya yg bocor bukan cuma 1."

"sempet ga si ya ke sekolah, mana udah setengah tujuh lebih."

Arkan duduk dan berfikir sejenak.

"Kalo gua nunggu motor gua disini ya sampe sekolah tetep terlambat, tapi kalo gua lari, mungkin bisa sampe sekolah jam 7. Tapi kalo terlambat mampus dah gua disuru lari lagi, udah lari disini. Disana lari lagi. gimana ya?"

Arkan memutuskan untuk berlari dari bengkel ke sekolah.

"Mas, motornya saya tinggal dulu ya,nanti pulang sekolah saya kesini lagi."

Arkan pun berlari. Sekitar 15 menit ia berlari. Ketika sudah sampai di depan gerbang sekolah Arkan berteriak kencang.

"Pakk, jangan di tutup dulu, saya ga terlambat!!!"

Akhirnya Arkan pun sampai sekolah tanpa terlambat, ia berlari dari bengkel ke sekolah tanpa berhenti. Ia ngos ngos an.

"Untung aja ga terlambat, hampir aja. Tapi ini rasanya kek mau mati." Ucap Arkan.

"Loh loh, kamu kok lari lari? Motor kamu kemana Arr?" Ucap pak Satpam.

"Haduh, gabisa cerita sekarang deh pak, intinya yaa, motorku bannya ketancap paku, sial banget."

"Ohh, untung aja kamu ga terlambat Arr, dah sana masuk kelas, bapak mau nutup gerbang."

"Okey Pak, makasih."

"Tumben bilang makasih." Ucap pak Satpam ketika Arkan sudah berjalan jauh darinya.

Arkan pun berjalan menuju kelasnya, keringatnya bercucuran, tapi Arkan tidak memperdulikan itu. Arkan masuk kelas, ia langsung duduk. Keira melihatnya, Keira melihat Arkan seperti habis lari lari lalu ia mendekatinya.

"Arr?kok?kamu tu habis di hukum?" Ucap Keira sambil berdiri di pinggir Arkan.

"Gatau deh Kei, Sial banget hari ini." Ucap Arkan.

"Kamu tu ga nyadar apa gimana si Arr, bentar dehh. Diem dulu." ucap Keira sambil mengambil Tisu di tasnya.

"Mau ngapain?" Ucap Arkan.

Keira pun mengambil tissue dari tasnya kemudian mengelap bagian pipi Arkan yang bercucuran keringat.

"Udah diem Jan banyak gerak." Ucap Keira.

"Nah kalo gini kan enak di pandang Arr" ucap Keira setelah selesai mengelap wajah Arkan yang bercucuran Keringat.

"Iya iya deh. makasih Kei dah perhatian."

"Tadi kamu tu kenapa si?bisa bisanya dateng ke sekolah bawa keringet banyak banget."

"Ntar aja deh Kei, pas istirahat aku cerita, kalo cerita sekarang ntar malah kepotong kalo ada guru. Ini nanti gurunya galak lagi, males banget."

"yaudah deh, tapi aku pengin tau, gurunya galak ke kamu doang, salah sendiri bandel."

"iya terserah deh."

Kemudian Keira pun kembali ke tempat duduknya. Selang beberapa menit Guru pun datang dan memulai pelajaran.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:30 Bel istirahat pun berbunyi.

Keira langsung mendekati ke tempat duduk Arkan.

"Arr, jadi cerita kan?" Ucap Keira.

"iya jadi tapi ga disini, aku mau ke kantin beli minuman soda." Ucap Arkan.

"emm minuman yang paling kamu suka waktu kamu masih kelas 10 itu ya..."

"Kok tau Kei?"

Keira tidak menjawabnya.

"Aku ikut ke kantin ya, sekalian."

"yaudah ayo Kei."

Mereka berdua pun ke kantin bersama. Sesampainya di kantin, suasana kantin sangat ramai. Arkan Dan Keira sedang mengantri.

"Kan, berduaan mulu lu." Ucap Jaka yang sedang duduk bersama Kamila.

"Eh Kei, kamu duduk dulu aja sama Kamila, sama Jaka. Biar Aku aja yang ngantri." Ucap Arkan pada Keira

"Beneran gapapa?"

"Iya, makin rame ini. Udah sana duduk."

Keira berjalan kemudian ia duduk di sebelah Kamila, sembari menunggu Arkan.

"Eh Kei Kei, hubungan lu sama Arkan udah sampe mana?" Ucap Jaka yang bertanya kepada Keira.

"Cuma temen si, kenapa emang?" Ucap Keira.

"tapi deket banget, jarang lho Arkan punya temen cewe." Ucap Jaka.

"Ohh gitu, lu sama Kamila kapan jadian?" Ucap Keira.

"Jan keras keras kei malu loh." Ucap Jaka.

"Kamila, ini Jaka belum nembak kamu?" Ucap Keira Sambil tertawa.

"Eh Mila, jangan di jawab. Diemin aja si Keira." Ucap Jaka pada Kamila.

"Jaka gitu banget lu" Ucap Keira.

Selang beberapa menit Arkan keluar dari kantin membawa plastik putih dan menemui Keira.

"Panas ga Kan?" Ucap Jaka.

"gausah nanya, liat sendiri." Ucap Arkan.

"Sensi banget." Ucap Jaka.

"Diem lu." Ucap Arkan.

"Eh ayo Kei." Ucap Arkan pada Keira.

"Mau kemana Arr?" Ucap Keira.

"Cie Cie mau berduaan." Ucap Jaka Dan Kamila.

"Udah Kei ikut aja dulu." Ucap Arkan.

Arkan pun berjalan ke pinggir lapangan, yaa.. di tempat yang kemarin. Keira pun mengikutinya dari belakang.

"Arr kok disini?emang aku mau di hukum?" Tanya Keira.

"Engga lah Kei, emang mau di hukum?"

"Gamau lah, cape tau di suruh lari lari."

"yaudah duduk, disini tu tempatnya adem gitu banyak angin jadi ya, enak aja duduk di sini."

"Iya deh."

"Nih, aku ga sempet beli jajan tadi. Rame banget" Arkan memberikan sebuah 1 kaleng minuman soda ke Keira.

"Loh?aku? dibeliin minuman soda? Tapi emang gapapa cewe minum soda?" Ucap Keira.

"Gapapa yang penting jangan keseringan Kei."

"Loh kalo keseringan kenapa?"

"Kan sesuatu yang berlebihan itu ga baik Kei."

"Tapi bener juga si, gapapa deh sekali kali minum minuman soda. Tapi keknya kamu suka banget minuman soda deh."

"Katanya kamu tau dari aku kelas 10?"

"Lagian kamu aneh, tiap hari belinya itu itu terus, bosen liatnya."

"Ohh berarti dulu kamu sering ngeliatin aku pas habis dari kantin yaa, hayo..."

"Engga, itu cuma kebetulan."

"Eh Kei, percaya ga sama kebetulan?"

"Gatau, percaya aja. Mungkin kebetulan aja aku sering liatin kamu beli minuman soda dulu."

"iya deh iya Kei."

"tuh kan kamu lupa" Ucap Keira.

"Engga lupa, tadi kan lagi bahas minuman soda dan Keira, kalo di bikin buku bagus tuh. Kisah bagaimana Keira menyukai minuman soda." Ucap Arkan sambil tertawa.

"Ngaco banget kamu, untuk sekarang aku ga terlalu suka soda gitu deh."

"sukanya apa?"

"Martabak unyil dong."

"yaudah iya Kei."

"Udah cepet cerita Arr."

"iyaa, jadi tadi pagi aku pulang lebih awal sekitar Jam 2. Habis pulang langsung tidur. terus ya aku bangun pagi tuh, gatau tumben banget aku bangun pagi sekitar jam setengah 6. Habis itu langsung siap siap. Berangkat sekolah jam 06:15. Pas di pertengahan jalan tuh ya, motorku tiba tiba ban nya ketancep paku, sial banget. Aku dorong tu motor sambil nyari bengkel. Akhirnya nemu bengkel. Tapi waktu udah mepet banget, bentar lagi juga gerbang di tutup. Aku lari dari bengkel sampe sekolah 15 menit tanpa berhenti Kei, hampir terlambat si, Gerbang udah mau ketutup tapi untung aja Pak Satpam baik, jadi nutup Gerbangnya pas aku udah masuk."

Sembari mendengarkan cerita Arkan, Keira....

"Ini sampai kapan?duniamu di bagi untukku? senang mendengar ceritamu. Selalu ada ruang kosong untukmu bercerita. Sebaliknya, aku yang selalu takut akan kepergianmu di lain waktu, takut akan kekosongan itu yang selalu ku tunggu, yaa... Seperti hal nya aku menunggu ceritamu di hari ini. sampai aku menutup diri dan memilih untuk menghadapi semuanya sendiri" Ucap Keira dalam hati yang takut akan kepergian Arkan.