webnovel

Bagian 12, 1 Hari Sebelum Keberangkatan

Bagian 12

1 Hari Sebelum Keberangkatan

1 hari sebelum keberangkatannya ke pantai di hari Jumat mereka berkumpul lagi di kantin.... Iya mereka berempat, Arkan, Keira, Jaka, Dan Kamila. Pada saat jam istirahat hari itu....

"Eh buat besok yang mau di bawa apa aja?" Ucap Keira.

"Bawa kamu aja deh, Ntar cemplungin ke pantai." Ucap Arkan pada Keira.

"Apaan sih Arr, Orang lagi nanya serius!!!" Ucap Keira pada Arkan.

"Eh mending bawa selimut, Guling, Bantal, Kasur sekalian si Kei." Ucap Arkan pada Keira.

"Ngapain bawa gituan?" Ucap Keira pada Arkan.

"Yakan nanti kita berlima pulang, Kamu kan katanya mau tinggal disana sekalian. Mau jadi penjaga pantai katanya." Ucap Arkan sambil tertawa.

"Males lah sama Arkan!!!" Ucap Keira.

"Udah udah, Kalian berdua dari kemarin kayak kucing sama tikus, Ribut mulu." Ucap Kamila.

"Dia yang mulai duluan." Ucap Keira.

"Loh kok aku, Kan kamu tanya jadi ya aku jawab." Ucap Arkan.

"Hadeh.... Terserah kalian aja deh, Batu kalian berdua." Ucap Kamila.

"Gua diem aja deh ga ikut ikut." Ucap Jaka.

"Yaudah, Minta maaf deh Kei...." Ucap Arkan pada Keira.

"Iya, Aku maafin." Ucap Keira pada Arkan.

"Nah gitu dong. Yang satunya sadar sama kesalahannya sendiri, Yang satunya pemaaf. Emang cocok kalian berdua deh." Ucap Kamila.

"Kan jadi manusia harus saling memaafkan, Emang ada hubungannya sama kecocokan yaa..." Ucap Keira.

"Kalian serasih." Ucap Kamila.

"Udah lah Mil, Mending bahas yang tadi aja deh." Ucap Keira.

"Emang lu mau bawa apa aja si Kei? Paling juga cuma jajan sama baju ganti kan?" Ucap Kamila.

"Iya juga sih, Siapa tau mau bawa tenda sekalian." Ucap Keira.

"Lucu kamu deh, Kek mau camping aja Kei." Ucap Arkan.

"Bawa baju ganti aja si, Siapa tau mau mainan air." Ucap Kamila.

"Setuju deh." Ucap Arkan Dan Jaka.

"Setuju. Aku mau bawa jajan sekalian deh, Buat nyemil." Ucap Keira.

"Btw Besok mau kumpul dimana?" Ucap Arkan.

"Oh iya kita lupa bahas itu. Mau dimana?" Ucap Keira.

"Ngikut aja aku deh." Ucap Kamila.

"Mending di rumah yang searah sama pantai sih, Jadi ga bolak balik. Sekalian ngirit bensin juga." Ucap Jaka.

"Pinter kamu deh. Berarti kumpul di rumah Arkan jam 08:00, Setuju?" Ucap Kamila.

"Setuju." Ucap Keira dan Jaka.

Melihat Arkan yang diam saja, Keira Bertanya...

"Kamu ga setuju Arr?" Ucap Keira.

"Setuju aja, Aku lupa deh buat ngabarin Ido. Bentar aku telfon dulu." Ucap Arkan.

Kemudian Arkan menelfon Ido menggunakan ponsel miliknya.

"Kenapa Kan pagi pagi nelfon gini?" Ucap Ido.

"Penting ni, Besok lu mau ikut ga? Ke pantai rame rame. Lu ajak juga cewe lu yang kemarin tuh. Gimana? Lu sibuk ga besok?" Ucap Arkan.

"Pas banget si Kan, Besok gua free. Besok kumpul di rumah lu? Jam berapa?" Ucap Ido.

"Nah bagus deh. Iya jam 08:00. Jan ngaret lu." Ucap Arkan.

"Okey, Eh rame amat Kan? Kek ada suara cewe yang dulu deh." Ucap Ido.

"Iya, Kepo banget lu." Ucap Arkan.

Kemudian Arkan langsung menutup telfonnya.

"Ceroboh banget, Masa sama temennya sendiri lupa." Ucap Keira.

"Eh gimana Ido? Bisa ikut?" Ucap Jaka.

"Bisa ikut, Untung aja dia besok free. Emang kenapa si Kei, Namanya juga manusia mesti ya pernah lupa." Ucap Arkan

"Bagus deh." Ucap Jaka.

"Halah, Biasanya juga prioritas utamanya temen, Masa sekarang lupa." Ucap Keira.

"Terserah kamu aja deh Kei. Males debat deh." Ucap Arkan.

"Tumben banget, Biasanya juga ngeselin sampe bikin darah tinggi." Ucap Keira.

"Libur dulu ngeselinnya." Ucap Arkan.

Kemudian Arkan pun berdiri dan meninggalkan bangku yang di duduki nya dan membeli minuman yang biasa di belinya... Yaa.... Minuman soda.

Minumannya masih sama. Ia termasuk anak langganan di kantinnya. Cara jalannya masih sama. Tingkah laku nakalnya masih terasa suasananya. Walau ia akhir akhir ini sering membuatnya kesal tapi ia tetap menjadi Arkan yang biasa Keira kenal. Perjalanan waktu membuatnya hafal tentangnya, caranya dan banyak lagi kegiatannya. Meski bisa di bilang ia hanya akrab di sekolah. Ia tetap bersyukur bisa mengenalnya.

"Soda terus..." Ucap Keira.

"Dari pada kamu ngomel ngomel terus mending kamu ikut minum soda juga. Biar mulut kamu bisa ketutup sama air. Mau Kei?" Ucap Arkan.

"Gamau lah!! Soda tuh pait." Ucap Keira.

"Yaudah diem aja, Ini kan aku yang minum." Ucap Arkan.

"Eh gua sama Kamila duluan ya. Mau balik ke kelas gua." Ucap Jaka.

"Yaudah, Jangan lupa besok ya." Ucap Keira.

Jaka dan Kamila pun kembali ke kelas mereka masing masing.

"Terus? Kita berdua ngapain disini Arr?" Ucap Keira.

"Gatau, Mending ke kelas aja deh." Ucap Arkan.

Mereka berdua pun masuk ke kelas.

Keira masih menyimpan pertanyaan itu. Masih membawanya dalam pikirannya. Mengingat tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu. 2 pertanyaan tersisa di pikirnya. Ia akan tetap menanyakan itu untuk selang beberapa waktu. Tapi tidak untuk sekarang, Ia sedang menikmati masa masa bahagia bersama Arkan. Ia berhasil masuk ke dalam kehidupannya.

Sebelum bel pulang sekolah berbunyi Keira mempunyai suatu pikiran. Keira ingin mengajak Arkan untuk membeli jajan untuk di bawanya besok.

"Arr, Mau langsung pulang?" Ucap Keira.

"Iya, Emang kenapa Kei?" Ucap Arkan.

"Engga, Cuma mau ngajak belanja." Ucap Keira.

"Hah?!! Belanja? Kamu disuruh sama ibu?" Ucap Arkan.

"Engga, Kan buat besok. Buat cemilan." Ucap Keira.

"Ohh, Kenapa ga beli disana aja Kei?" Ucap Arkan.

"Ga peka, Yaudah kalo gamau nemenin." Ucap Keira.

"Marah marah terus, Yaudah iya. Aku juga lagi pengin nyemil deh buat nanti malem." Ucap Arkan.

"Yaudah apa?!! Emang nanti malem mau kemana?" Ucap Keira.

"Yaudah... Ayo aku temenin belanja. Ga kemana mana sih, Cuma mau duduk di depan rumah sambil dengerin musik favorit dan sambil nyemil juga." Ucap Arkan.

"Tumben, Kok ga main? Aku baru tau kalo kamu suka kayak gini Arr... Duduk diem merenung." Ucap Keira.

"Engga, Takut besoknya kesiangan. Yaa... Semua manusia juga bisa kayak gitu Kei. Pasti deh. Coba aja tanya Jaka kalo ga Ido. Kalau engga tanya Kaka kamu." Ucap Arkan.

"Bagus deh, Tidurnya jangan kurang yaa, Takut ngantuk di jalan. Tidurnya yang cukup 8 jam yaa. Gamau lah males banget tanya gituan." Ucap Keira.

"Siap Kapten Keira." Ucap Arkan.

"Kamu mah gitu". Ucap Keira.

Keduanya tertawa, Arkan benar benar masih mengingat apa yang di ucapkan Keira kala itu. Saat ia makan ayam bakar di warung Bu Inah di sore hari itu. Ia benar benar mengingatnya. Lama tak mendengar ucapan itu, Tiba tiba kata itu terucap. Membuat semua hal yang pernah kita buat dulu teringat kembali.

"Iya iya, Aku berubah ubah." Ucap Arkan.

"Iya emang gitu. Kadang ngeselin, Kadang jadi pendengar, Kadang menyenangkan. Emang yaa. Kamu bisa jadi semuanya." Ucap Keira.

"Menyenangkan? Hah? Kok menyenangkan Kei?" Ucap Arkan.

"Engga, Gapapa deh Arr. Itu cuma kek asik aja orangnya sih. Intinya gitu deh." Ucap Keira.

Keira tidak ingin menjelaskannya sekarang. Keira tidak ingin hari esok akan terbelit belit kebingungan akan jawabannya. Keira lebih memilih untuk menyembunyikan makanya ketimbang harus menjelaskan panjang lebar. Keira takut akan jawaban dari Arkan.

"Yaudah, Nanti kek biasa aja ya. Ntar aku ngikutin kamu dari belakang. Ntar ke Alfamartnya pake motorku aja." Ucap Arkan.

"Iyaa." Ucap Keira.

Keira dan Arkan pun mengambil motornya. Arkan menghantarkan Keira sampai rumahnya kemudian mereka berdua mencari Alfamart yang sedikit jauh dari daerah rumah Keira.

"Loh? Kok itu kan Alfamartnya? Ga salah kita ngelewatin Alfamart?" Ucap Keira.

"Gamau disitu deh, Trauma beli disitu." Ucap Arkan.

"Ntar kejauhan loh!!, Ntar bensin kamu habis gimana?" Ucap Keira.

"Engga, Ga bakal kehabisan." Ucap Arkan.

"Btw ada apa dengan Alfamart yang tadi? Kok trauma? Bisa bisanya trauma sama Alfamart?" Ucap Keira.

"Ada ceritanya deh." Ucap Arkan.

"Coba ceritain, Kan pengen tau..." Ucap Keira.

Kemudian Arkan mengurangi kecepatan motornya. Sembari berjalan pelan Arkan bercerita...

"Jadi ya, Dulu 3 tahun yang lalu tuh. Aku pernah hampir jadi tersangka." Ucap Arkan.

"Tersangka? Maling gitu?" Ucap Keira.

"Iya, Aku kan dulu nyari coklat ya, Berdua sama temenku. Terus coklat yang aku cari tuh ga ada di Alfamart situ. Nah posisi aku kan udah masuk di Alfamart yaa. Terus pas mau keluar tiba tiba mas mas kasirnya nunjuk nunjuk aku. Terus aku di suruh diem. Mas mas kasirnya langsung ngecek bagian saku sama jaket aku, Aku di kira nyolong loh. Dan ternyata ga ada. Itu posisi lumayan rame sih di Alfamart. Untung aja aku ga ngambil atau megang. Coba kalo aku megang coklatnya dah masuk penjara keknya deh." Ucap Arkan.

Keira tertawa...

"Polos banget sih kamu, Asal masuk aja terus keluar. Pantes aja mas mas nya curiga." Ucap Keira.

"Iya loh takut di penjara deh." Ucap Arkan.

"Kamu juga pas beli paket jaket si, Terus ya mesti kamu pas keluar dari Alfamart buru buru ya..." Ucap Keira.

"Iya, Kok tau? Kamu pernah gitu juga?"

"Kan bener... Ceroboh banget kamu Arr. Engga pernah. Aku cuma dengerin cerita kamu sambil mikir, Kenapa mas mas nya bisa tiba tiba curiga sama kamu." Ucap Keira.

"Iya agak kesel sih, Kenapa curigaan banget. Padahal disitu kan udah ada CCTV." Ucap Arkan.

"Yaa ga ada salahnya juga curiga. Kan orang jahat ga bakal mungkin buka identitasnya secara terang terangan, Jadiin pelajaran aja deh Arr kalo ga beli apa apa di Alfamart keluarnya pelan pelan. Jangan kek orang kabur." Ucap Keira sambil tertawa.

"Iya, Nurut aja sama Kapten sekarang deh." Ucap Arkan.

"Lah iya. Kalo kamu sering cerita juga aku bakalan tau Arr." Ucap Keira.

"Iya nunggu moment yang tepat aja, Biar kesannya nyambung ceritanya." Ucap Arkan.

Tidak ada jawaban tanpa sebuah ketertawaaan dan senyum di bibirnya. Tidak ada alasan mengapa di setiap perjalanan ia tertawa. Ia merekah bahagia saat bersamanya. Berjalan pelan dengan motornya sambil mendengar cerita di masa lalunya.

"Bentar lagi nyampe, Alfamartnya tuh di depan perempatan kiri jalan." Ucap Arkan.

"Iya. Keknya aku tau deh Alfamartnya." Ucap Keira.

"Gatau, Buat orang Mageran kayak kamu ya lebih milih Alfamart yang deket." Ucap Arkan.

Telah sampai mereka berdua di Alfamart.

"Ohh disini, Aku udah pernah kesini sekali." Ucap Keira.

"Iya iya, ayo masuk." Ucap Arkan.

"Tuh kek ga percaya." Ucap Keira.

Kemudian mereka berdua masuk ke dalam Alfamart.

Setelah selesai membeli semua makanan dan minuman yang Keira dan Arkan inginkan mereka menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran.

"Hai Arkan, Apa kabar? Lama ga ketemu. Siapa tuh..." Ucap Novia (Kasir Alfamart).

Novia adalah teman Arkan dari kecil, Ia bekerja sebagai kasir di Alfamart. Tapi sayangnya ia bersama Arkan hanya ketika Arkan masih Duduk di bangku SD kelas 1 sampai kelas 3. Setelahnya ia pindah di karena ada beberapa banyak hal yang mengharuskannya pindah keluar kota. Ia (Novia) dengan Arkan selisih 3 tahun, Tidak berbeda jauh.

"Alhamdulillah baik, Lu sendiri? Temen gua itu." Ucap Arkan.

"Baik juga. Hayolo bilangin Ibu loh... Belanja jajan banyak banget Arr." Ucap Novia sambil menghitung seisi keranjang yang dibawa Arkan dan Keira.

"Ibu... Udah ga ada." Ucap Arkan.

Keira mendengarkan diam dan pembicaraan mereka berdua. Tangan Novia terhenti, Ia menutup mulutnya ketika mendengar sebuah kabar tersebut. Setelah kata Ibu terucap. Hening seketika seisi Alfamart. Perasaan itu muncul lagi. Perasaan rapuh tanpa arah itu menghantui Arkan lagi. Untuk sesekalinya Arkan menutup mulutnya lagi.