Di MC Warriors, Riko dan timnya berhadapan dengan Pak Saiful.
"Riko, bagaimana perkembangan Ina?" tanya Pak Saiful serius.
"Menurut saya, dia cocok jadi Support kita. Dia memiliki kekuatan pelindung dan tinjuan yang tangguh. Secara kekuatan, Ina sudah setara, tapi untuk jadi anggota, apa harus dimasukkan, pak?" lapor Riko.
"Begitu, ya?" Pak Saiful berpikir sejenak, "Kalo gitu, Ina Rahmawati, selamat kamu dapat ikut sebagai anggota MC Warriors,"
Ina kaget dengan pernyataan itu, "Saya, om?"
"Iya, selain kamu keponakanku, kami juga butuh support yang tangguh, seperti yang sudah dijelaskan Riko. Selain itu, kamu juga berhak menjadi partnernya Riko karena itu hadiahnya," jelas Pak Saiful.
"Lah, kok gitu?" Squad Top 5 kaget serempak.
"Pak, kapan, nih, kita dapet partner kayak Riko?" tanya Fredrin manja.
"Iya, pak! Masa kita ga dikasih itu?" tambah Rahmat.
"Iya, iya, tenang...." ucap Pak Saiful menenangkan mereka berdua, "Kalian juga bisa, kok, kayak Riko,"
"Kapan, pak?" tanya Rahmat.
"Kapan kapan...." jawab Riko bercanda dan membuat sekelilingnya tertawa.
Rahmat dan Fredrin geram melihat kelakuan Riko, "Riko, ngajak By One*, lu?" geram Rahmat.
"Ayo sini...." akhirnya mereka pun mengejar Riko tiada henti dan diiringi oleh suara tertawa Top 5.
***********
Di SMA Jayakarta, istirahat pertama.
Ina sedang berjalan menuju kantin sendirian. Karena dua bestienya sedang izin dan sakit, terpaksa Ina jalan sendirian. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ketemu Trio Stargirl, Geng cewek toxic yang selalu mengganggunya di saat Ina sendirian.
"Woy, jalang!" panggil Irene, ketua geng, dengan kasar.
Ina pun menoleh, "Ada apa?"
"Lo, deket sama anak baru, kan?" tanya Irene sinis sambil memandang Ina.
"Terus kenapa?" tanya Ina polos dan dijawab dengan dorongan keras dari Irene hingga Ina terjatuh, "Aduh, kamu kenapa sih?"
"Jangan sekali-kali pacaran sama cowok itu! Karena apa?" kata Irene.
"Karena dia milik gueh..." sambung Erika, di sebelah kanan Irene.
Sebelah kirinya, Jessica, mulai panas dan berkata, "Enak aja! Si ganteng itu punya gue!"
"Sudah, sudah! Nanti kalian dapata jatah, kok, setelah menghabisi cewek jalang ini," ucap Irene sembari bersiap menghajara Ina.
Ina pun tak bisa menahan dan hendak mengeluarkan kekuatan, "Oh, mau duel, dek?"
"Cukup!!"
Mereka menoleh ke arah suara. Ternyata itu Riko, si paling cool di SMA Jayakarta.
"Ah, oppa*!"
"Riko-senpai*!!"
"Gantengku!!"
Berbagai sorakan cewek yang terlintas di telinga Riko, membuatnya mengabaikan dan segera menghampiri Ina.
"Ada apa ini?" tanya Riko serius.
"Eh, ada si ganteng! Ina itu, lo, yang bikin ulah..... Aku, kan, jadi kesel lihatnya...." pinta Irene dengan manja.
"Iya, sayang, tolong aku!" tambah Erika.
Tanpa ragu, Riko langsung spontan, "Maaf, ya, dia itu pacarku! Jadi, kalian jangan ganggu dia lagi, ngerti?"
Mendengar itu, Trio Stargirl langsung bergidik geram dan cemburu, "I....iya!"
Ina pun langsung memegang pundaknya Riko dan memohon, "Sayang, aku lapar, nih. Ke kantin, yuk,"
Riko menuruti permintaan Ina, "Ayo, kita ke kantin," mereka pun pergi bergandengan tangan dan meninggalkan Trio Stargirl sendirian.
"Ah, si ganteng kenapa milih si jalang..." ucap Erika kecewa sambil nangis.
"Iya, nih, ga asik...." tambah Jessica ikutan menangis.
Mendengar itu, Irene geram dan memukul mereka berdua untuk berhenti menangis, "Sudah cukup!!"
Plak!
Sementara itu di kantin, Riko dan Ina makan berdua di meja. Orang-orang di sekelilingnya sudah pasti gibahin mereka. Entah apa yang digibahin mereka ga peduli.
"Makasih, ya, tadi udah ditolongin," ucap Ina ceria.
"Iya, sama-sama," jawab Riko, "Lain kali kalo mau marah ditahan dulu. Jangan langsung pake kekuatan. Ingat, kita MC Warriors harus menjaga kerahasiaan di sekolah. Jangan sampe anak sekolah tau bahwa kita MC Warriors, paham?"
"Siap, Riko!" jawabnya dengan serius.
"Sekarang, dimakan dulu, gih, batagornya. Keburu dingin, lho," kata Riko penuh perhatian.
"Iya," mereka pun menikmati batagor dan segelas es teh di kantin dengan nikmat.
***********
Sepulang sekolah, ada sekelompok anak SMA yang sedang membully. Bosnya tampak mencengkeram seragam korban dan dipepetin ke tembok Flyover.
"Bang, udah bang..." rintih Agus, yang dibully, merasa kesakitan.
"Heh, lo bisa ga jangan jadi beban gitu? Gue itu udah muak tau ga?" bentak Reza, ketua kelompok bullying.
"Hajar aja bos!"
"Bantai!"
Berbagai sorakan dari anggotanya membuat Reza bersemangat untuk membully Agus. Dia hendak memukul wajahnya, dan tiba-tiba...
Sring!
Sebuah pedang terhunus menghentikan perbuatan Reza. Dia menoleh dan itu Riko, Top 5 MC Warriors. Mereka tidak ketakutan meskipun itu MC Warriors.
"Apa urusanmu, bang?" tanya Reza dengan sinis.
"Lepaskan anak itu!" perintah Riko.
Reza menuruti dengan cara menjatuhkan Agus.
"Wah, ngajak gelut, ya, bang?" tantang Reza sambil bersiap dengan kepalannya.
"Cih, majulah, pembully!!" Riko pun bersiap dengan pedangnya dan bersiap untuk bertarung.
"Hiyaah!!!"
"Ina!!"
Bugh!!
Sebuah dentuman keras menghantam anak buahnya. Ina melawan mereka dengan segenap kekuatan yang dimiliki. Ina mengeluarkan tameng ketika anak buahnya memukul dan memberikan Healer* pada Agus. Agus pun hidup lagi dan melihat pertarungan mereka.
"Larilah, anak muda! Mereka akan ngebully lagi!" perintah Ina sambil melindungi pukulan anak buah Reza.
"I...iya, mbak!" Agus pun berlari menyelamatkan diri.
Kini, mereka tinggal mengurus Reza dan anak buahnya. Riko sedang bertarung dengan Reza dengan sengit.
Cing! Cing! Bak! Bak!
Riko menebas dadanya Reza dan berhasil ditangkis dengan tangannya, meskipun tergores sedikit. Reza membalasnya dengan pukulan dan terkena pipiny Riko. Reza memukulnya berkali-kali dan dapat ditangkis Riko.
Cing! Cing! Cing!
Masih dengan menangkis serangan, tanpa ragu Riko langsung menunduk menghindari tendangannya.
"Hiyah!"
Wut!
Riko berhasil menghindarinya dan mengeluarkan jurus.
Kengi: Tsuki Slash!!
Syat!
Sementara itu, Ina tampak sibuk mengurus anak buahnya. Sudah dipukul berkali-kali, Ina tetap menggunakan tameng dan menjatuhkannya.
Bruk!
Anak buahnya tersungkur kesakitan. Ketika ada yang nyerang dari belakang, Ina langsung mengepalkan tinjuan dan meninjunya.
Buagh!!
"Aduh...." lawannya mengaduh kesakitan.
"Hem, ga ngroyok lagi, nih?" tanya Ina dengan enteng.
Tak terima dengan hal itu, mereka langsung mengeroyok Ina dan dia mengeluarkan jurus.
Tameng Lapis!!
Cing! Duar!!
Seketika musuhnya tumbang, sementara Reza belum tumbang sedikit pun. Reza berkali-kali melancarkan serangan. Hingga tendangan Reza yang maut, Riko berhasil menangkis dan mengeluarkan jurus.
Porotekusu Yaiba!!
Wus!
Reza terhempas dari efek angin yang dikeluarkan Riko. Ketika Reza hendak bergerak, Riko yang maju duluan untuk menghabisi Reza.
"Hiyaah!!"
Cing! Cing!
Serangan jarak dekat masih sengit sekali. Serangannya Reza lebih kuat hingga Riko berhasil mundur untuk menghindar. Reza pun meluapkan emosinya dengan pukulan yang full power (padahal ga ada kekuatannya).
"Matilah kau, sialan!!" Reza maju untuk memukul Riko. Namun, Riko berhasil menghindar ke kiri.
"Lambat!"
Syat! Wush!
Reza pun tumbang dengan tebasan Riko. Karena Reza dan anak buahnya sudah tumbang tak berdaya, Riko segera memanggil MC Warrior untuk melaporkan misinya.
Setelah menelepon, Riko mengajak Ina untuk kembali ke MC Warrior.
"Ayo, kita pulang," ajak Riko.
"Yuk!"
Ketika sudah menaiki motor, HP nya berbunyi. Riko membukanya dan ada sebuah pesan dari seseorang. Dia pun membaca dengan datar.
"Ada apa, Riko?" tanya Ina penasaran.
"Ada sebuah bantuan lagi. Ayo, kita kesana!" seru Riko.
"Iya!"
Mereka pun segera menuju lokasi bantuan tersebut.
*Satu lawan satu
*Bahasa Korea untuk memanggil pria yang lebih tua.
*Bahasa Jepang kakak kelas