Lagi-lagi mereka berdua melakukan kesalahan, yang kata orang-orang merupakan dosa terindah.
Namun yang lebih membuat Aletha jengkel adalah bisa-bisanya Ryshaka memaksa dirinya untuk melakukan hal itu tepat di ruang tamu.
Baiklah, memang tidak akan ada orang yang melihat ataupun mengintip aksi mesum keduanya, tapi bukankah melakukan hal itu di ruang tamu tidaklah etis.
"Kenapa wajahmu berkerut-kerut seperti itu Aletha? Apakah servis dari saya masih kurang memuaskanmu?" Tanya Ryshaka kepada Aletha dengan nada bicara yang sedikit bergurau.
"Bukankah saya sudah mengatakan pada Bapak, saya tidak suka melakukan itu di ruang tamu." Ucap Aletha menahan kekesalannya kepada lelaki itu. Warna merah di kedua pipi Aletha seketika nampak saat wanita itu mengatakan demikian.
"Mau bagaimana lagi, saya sudah tidak sanggup menahan lebih lama lagi." Aku Ryshaka aku dengan jujur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com