Sersan Hendrik, mendapat sedikit goresan di lengan kirinya. Untungnya peluru itu melesat dan hanya membuat luka kecil di lengannya.
Sersan Hendrik yang mendapat serangan secara tiba-tiba itu segera menarik meja kerja yang ada di dalam kamarnya itu dan membaliknya. Setidaknya ia mempunyai sedikit perlindungan di sana.
Sersan Hendrik kini telah bersiap di posisinya, jelas itu adalah serangan yang dengan sengaja ditujukan kepadanya. Ia tak tahu ada beberapa orang di balik pintu kamarnya itu, sedang di sana hanya ada dua akses keluar dan masuk, yakni pintu tersebut, dan sebuah jendela yang kini berada tidak jauh dari tempatnya berada saat itu.
"Siapa kau bajingan!" teriak Hendrik.
Namun tak ada jawaban dari balik pintu kamarnya itu, sang penembak malah kembali melesatkan beberapa peluru secara acak pada pintu kamar tersebut. Untungnya Hendrik telah memposisikan dirinya sehingga berada di luar jalur pintu itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com