webnovel

Anka: Love Is Not Over

"Buat kamu sadar kalau aku ada di hadapan kamu itu susah!" ujar Caca misuh-misuh di depan seorang laki-laki berseragam SMA yang berwajah datar itu. "Ih Anka! Ngomong dong! Aku tahu kamu belum bisa move on dari Nabila, tapi please... Hargain aku yang selalu ada untuk kamu!" "You're not important to me." balas Anka tidak berperasaan.

Kelly_Amanda · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
212 Chs

Tangis Tiada Isak

•note: senja adalah jalan menuju kegelapan. Dimana, ketika datangnya gelap, kenangan itu akan berhamburan tak ingin di susun. Tapi, jika menikmatinya dengan rasa bersyukur, bintik cahaya indah akan menerangi walaupun redup. Pecah-pecahan kenangan itu akan tersimpan kembali di benak serta akan selalu menjadi soft memory.

Siang harinya, ditengah terik matahari. Caca dan teman-teman sekelasnya baru menyelesaikan olahraga mereka di lapangan.

Bel istirahat sudah berbunyi nyaring 5 menit yang lalu. Dengan langkah lesu, Caca berjalan ke kantin.

Keringatnya bercucuran seperti sehabis bergelut dengan teriknya matahari di jam 11 siang.

Fyuh... Helaan nafas lega ketika bokongnya mendarat di bangku kosong di bagian pojok. Aqua botol dingin sudah di genggamnya.

Tapi, saat hendak membuka tutup botol Aqua tersebut, gebrakan meja mengangetkan. Seorang gadis berambut gelombang dengan make up tipis menghiasi wajahnya menatap Caca dengan tajam.

"Jauhi Anka!" katanya penuh penekanan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com